Sejarah Gereja Santo Yusuf Cirebon: Awal Pembangunan dan Jejak Sang Raja Gula
Sejarah Gereja Santo Yusuf Cirebon, gereja katolik tertua di Jawa Barat.-Dok. Radar Cirebon -
RADARCIREBON.COM – Gereja Santo Yusuf Cirebon menjadi salah satu saksi sejarah penting perkembangan agama Katolik di Jawa Barat.
Berdiri kokoh di Jalan Yos Sudarso, Kota Cirebon, gereja ini dikenal sebagai gereja Katolik tertua di provinsi tersebut.
Pembangunan Gereja Santo Yusuf dimulai pada tahun 1887 atas prakarsa seorang pengusaha gula ternama, Louis Theodorus Gonsalves.
Meski telah berusia lebih dari satu abad, bangunan bersejarah ini masih aktif digunakan untuk berbagai kegiatan pelayanan, termasuk misa Natal pada 25 Desember 2023.
BACA JUGA:Sejarah Desa Surakarta Cirebon: Kisah Petapa Sakti dan Misteri Keris Brajadenta
BACA JUGA:Sejarah Hotel Ribberink Cirebon: Hotel Mewah Era Kolonial Kini Jadi Lahan Parkir
Dilansir dari binus.ac.id, Gereja Santo Yusuf telah ditetapkan sebagai bangunan heritage Kelas A, dan pada tahun ini usianya telah mencapai 141 tahun.
Awal Pembangunan Gereja Santo Yusuf
Cikal bakal gereja ini dimulai ketika pada 26 Desember 1878, Theodorus Gonsalves membeli sebidang tanah di kawasan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Di lokasi inilah gereja kemudian dibangun selama dua tahun sebelum akhirnya diresmikan oleh Uskup Batavia, Adam Carel Claessens, pada 10 November 1880.
Sejak peresmian tersebut, pelayanan gerejawi bagi umat Katolik di Cirebon dan sekitarnya mulai berjalan secara teratur. Kehadiran Gereja Santo Yusuf juga menandai awal berdirinya Keuskupan Bandung pada masa itu.
Bukan Gereja Tertua di Cirebon
Meski menyandang predikat sebagai gereja Katolik tertua di Jawa Barat, Gereja Santo Yusuf bukanlah gereja tertua di Kota Cirebon.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


