Banjir Rob di Indramayu, Warga Eretan Kulon Mengungsi ke Jalan

Banjir Rob di Indramayu, Warga Eretan Kulon Mengungsi ke Jalan

Warga Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu mengungsi di pinggir jalan karena banjir rob yang menggenai permukiman mereka.-Komarudin Kurdi-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Gelombang pasang laut atau banjir rob kembali merendam pemukiman warga Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Senin, 26, Desember 2022.

Meski banjir rob kali ini tidak sebesar beberapa waktu lalu, namun membuat warga di Jalur Pantura Eretan Indramayu, khawatir suatu waktu air laut pasang kembali menerjang dan skalanya lebih besar. 

Kekhawatiran warga dikarenakan dalam beberapa pekan terakhir kondisi cuaca laut, yakni ombak besar disertai angin kencang kerap terjadi.

Sementara bangunan tanggul penahan ombak disepanjang pantai Eretan Kulon, tidak bisa lagi membendung.

BACA JUGA:Waduh! Mulai Tahun Depan Jokowi Akan Larang Jual Rokok Batangan? Simak Penjelasan Berikut

BACA JUGA:Rokok Batangan akan Dilarang, Suara Hati PKL: Untung Jual Bungkusan Lebih Sedikit

Banjir rob tersebut merendam rumah warga, terurama yang dekat dengan pantai. Ketinggian air mencapai 30 sentimeter.  

Di Blok Kebuyut, puluhan warga mengungsi di pinggir jalan pantura. Sejumlah perabotan rumah juga turut dibawa.

Hingga sore ini warga masih berada di pinggir Jalan Pantura. Mereka memilih mengungsi pinggir jalan Pantura, selain letak posisinya tinggi, juga dekat dengan rumah mereka. 

Salah seorang warga, Elly (60) menuturkan, banjir rob datang dan merendam rumahnya sekitar pukul 12.30 WIB.  Air laut pasang setelah merendam pantai kemudian dengan cepat masuk ke rumah warga. 

BACA JUGA:Pedagang Wajib Tahu Nih, Jual Rokok Batangan Akan Dilarang, Awas Kena Sanksi

BACA JUGA:Waduh! Jokowi Larang Jual Rokok Batangan, Rencana Aturan yang akan Disahkan Tahun 2023

"Masuk ke rumah siang tadi habis Dzuhur. Karena air masuknya cepat dan rumah sudah terendam, saya dan warga lainnya langsung mengungsi. Barang perabotan juga saya selamatkan," tuturnya. 

Warga lainnya, Fatimah (40) mengatakan, dirinya bersama keluarganya mengungsi ke tempat yang aman, dikarenakan ombak besar secara terus menerus menerjang daratan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: