3 Fenomena yang Menyebabkan Cuaca Ekstrem Akhir Tahun, Simak Keterangan BMKG

3 Fenomena yang Menyebabkan Cuaca Ekstrem Akhir Tahun, Simak Keterangan BMKG

Cuaca ekstrem hingga akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023.-BMKG-radarcirebon.com

JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Ada 3 fenomena dinamika atmosfer yang menjadi penyebab cuaca ekstrem akhir tahun 2022 hingga awal Januari 2023.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa sejak 21 Desember 2022 sampai akhir tahun, terjadi cuaca ekstrem karena dinamika atmosfer.

Karena potensi cuaca ekstrem hingga akhir tahun tersebut, BMKG meminta masyarakat waspada. Terutama yang berada di kawasan rawan dan melakukan perjalanan liburan.

Adapun 3 fenomena tersebut adalah Monsun Asia yang beberapa hari terakhir terjadi, disertai dengan adanya udara dingin berasal dari dataran tinggi Tibet dan fenomena aliran lintas equator.

BACA JUGA:Waduh! KPK Terima 4.623 Laporan Dugaan Korupsi Sepanjang 2022

BACA JUGA:UKW: Kolaborasi Diskominfo Jawa Barat dan PWI Cetak Jurnalis Kompeten

Ketiga fenomena tersebut memicu pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia, serta meningkatkan potensi curah hujan tinggi hingga ekstrem.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi mulai 27, Desember 2022 hingga 3, Januari 2023. Kemudian semakin berkurang setelah 10, Januari 2023.

"Sejak 21, Desember 2022 ada fenomena di atmosfer yang terjadi secara bersamaan. Karena itu, BMKG menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem," kata Kepala BMKG, dalam siaran pers virtual.

Dwikorita mencontohkan, saat memprediksi terkait kecepatan angin di sekitar wilayah Indonesia selatan ekuator pada 21, Desember yang lalu, disebutkan potensi lebih dari 40 knot.

BACA JUGA:Aksi Pencuriannya Ketahuan, DN Harus Meringkuk di Sel Tahanan Polsek Arjawinangun

BACA JUGA:Ngajak Muridnya Nonton Film Blue, Lalu Dipaksa Berbuat Cabul, Oknum Guru Ini Ditangkap Polisi

Prediksi tersebut sesuai dengan kenyataan dan bahkan masih dapat terus terjadi dalam beberapa hari mendatang.

Karena itu, melihat permodelan yang sudah dibuat, mulai tanggal 28, Desember berpotensi cuaca ekstrem terutama di Jawa Timur hingga sekitar.

Pada 29, Desember 2022 kemungkinan meluas dan masuk ke Jawa Barat, Sumatera Bagian Selatan Barat. Tetapi, masih ada di sebagian Jawa Tengah, Jawa Timur sampai ke Nusa Tenggara serta Papua.

Berikutnya pada 30, Desember pengaruh Monsun Asia masih kuat dan 1, Januari hampir menutupi seluruh wilayah Indonesia.

BACA JUGA:Askab Tolak Tim Normalisasi KLB setelah Tim Investigasi Asprov Memanggil PS yang Keberatan

BACA JUGA:Pantai Aceh Diserbu Pengungsi Rohingya, Kondisinya Ya Allah...

"Baru berkurang pada 4 sampai dengan 6 Januari 2022. Mulai mereda pada 5 sampai dengan 10, Januari 2022," papar Dwikorita.

Selain itu, sambung dia, ada indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dan dapat memicu pola pertemuan perlambatan angin di Indonesia selatan ekuator.

Serta dapat meningkatkan potensi awan hujan juga angin kencang di wilayah Sumatera, Jawa hingga Nusa Tenggara.

"Ini juga perlu diwaspadai gelombang tinggi juga. Tidak hanya hujan ekstrem, cuaca ekstrem," ungkapnya.

BACA JUGA:Bakal Hadapi Thailand di Laga Ketiga Piala AFF 2022, Shin Tae Yong Punya Target Ini

BACA JUGA:Formasi Rekrutmen CPNS dan PPPK 2023, Peluang Terbesar Ada di Mana?

Beberapa hari yang lalu, kata Dwikorita, juga terdeteksi bibit siklon tropis 95 W di sekitar Papua Barat. Dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan rendah 1.008 milibar.

Berdasarkan pantauan satelit, 6 jam terakhir terlihat adanya aktivitas konvektif yang signifikan.

Model prediksi numerik, sistem ini bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Potensi sistem menjadi siklon, kategori rendah.
Sampai saat ini, masih terjadi pergerakan awan hujan di Samudera Hindia menuju Samudera Pasifik menyeberangi Indonesia.

Sehingga berdampak pada bertambahnya awan-awan hujan. Selain Maden Julian Osilation (MJO) disertai gelombang Kelvin.

BACA JUGA:Diresmikan Presiden Jokowi, Bendungan Sadawarna Jadi Penopang Produksi Beras

Pertumbuhan awan hujan di Indonesia, masih berpotensi menjadi ekstrem dalam sepekan ke depan atau masa tahun baru.

"Hari ini hingga besok kita perlu waspada di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Maluku dan Papua Barat," paparnya.

Untuk potensi hujan dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 27, Desember 2022 sampai dengan 2, Januari 2023, di wilayah Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.

Potensi hujan sedang hingga lebat, dapat terjadi di sebagian wilayah Aceh, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

BACA JUGA:Cek Daftar HP yang Tidak Bisa Pakai Whatsapp Tahun 2023, Salah Satuanya Mungkin Punya Anda

Demikian informasi kemungkinan cuaca ekstrem terhitung sejak 27, Desember 2022 sampai dengan akhir tahun dan awal Januari 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: