Bus Luragung Cirebonan Identik dengan Nama Si Randu, Montel, Galaxy, Ternyata Trik Marketing!
Bus Luragung Termuda dan Luragung Jaya memiliki nama atau identitas masing-masing, hal ini diungkap pemilik PO Bus Luragung Termuda H Yayan Irman.-Algi Production-radarcirebon.com
KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Bus Cirebonan atau jurusan Kuningan Jakarta seperti Luragung Jaya, kerap dikenal dengan julukan atau nama-nama tertentu seperti Si Randu, Montel, hingga Bagelen.
Apa sebenarnya maksud dari nama-nama bus tersebut, khususnya di PO Bus Luragung Jaya atau Bus Luragung Termuda. Ternyata, hal tersebut punya maksud tersendiri untuk memudahkan penumpang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pemilik PO Bus Luragung Termuda, H Yayan Irman. Menurutnya, tittle tersebut muncul di tahun 1990-an.
Setiap bus punya branding masing-masing. Waktu itu, jam pemberangkatan bus sudah masing-masing dan berbeda setiap armadanya.
BACA JUGA:Pasca Laporkan Ferry Irawan ke Polda Jatim soal KDRT, Begini Kondisi Venna Melinda
Nah untuk memudahkan dan mengenal juga kedekatan dengan pelanggan, bus tersebut memiliki identitas.
Bahkan, beberapa identitas bus tersebut sudah seperti branding sendiri. Sehingga penumpang tidak lagi menyebut nama Luragung Jaya atau Luragung Termuda.
"Kalau orang ditanya, ada yang jawab di Kuningan itu. Ke sini naik apa? Naik Si Randu, naik Montel, Adira, gaplek," tutur pengusaha yang sudah malang melintas di dunia transportasi hingga 30 tahun tersebut.
Karenanya, tittle itu sudah menjadi bukan sekadar sebutan, tetapi daerah asal dan jurusan dari bus tersebut.
"Tujuannya kan sudah beda-beda. Misal orang mau ke Bogor jam sekian, ya naik Galaxy," ungkap H Yayan Irman, kepada Perpalz Tv.
Luragung Termuda saat ini melayakni rute, Jakarta, Bogor, Kalideres, Depok, Bogor dan Tangerang. Perusahaan ini juga sudah bertransformasi.
Ada kapasitas 49, 44 sampai dengan 30 seat. Hal itu, dilakukan sebagai inovasi layanan dan membaca pasar.
Karenanya, perubahan imej Luragung Jaya tersebut dilakukan dimulai dari pengemudi agar sebutan Raja Jalur Pantura dan kesan ugal-ugalan tersebut tidak lagi muncul dann digantikan dengan norma baru yakni pelayanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: perpalz tv