Eksistensi Dodol Ketan Di Era Gempuran Makanan Kekinian
Pendampingan. Mahasiswa prodi managemen FEB UGJ melakukN pendampingan produk dodol Ma'un putra supaya lebih berkembang lagi.-Abdullah-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Perubahan zaman dan perkembangan pangsa pasar sekarang ini meningkat begitu pesat, selera konsumen terhadap suatu produk pun mulai mengalami perubahan, salah satunya ada pada kebutuhan pokok manusia yaitu makanan. Tak heran bila makanan mengalami perkembangan yang sangat signifikan di setiap tahunnya.
Namun ada beberapa makanan yang tak hilang ditelan zaman, seperti makanan tradisional. Mengikuti perkembangan pangsa pasar, makanan tradisional pun masih ramai diminati oleh banyak orang dari berbagai kalangan, salah satu nya adalah dodol ketan "Dodol Ma'un Putra - Karangampel" yang saat ini masih tetap eksis dan bertahan ditengah gempuran makanan kekinian.
Siska Ernawati Fatimah SE MM MCA selaku dosen pembimbing FEB UGJ menjelaskan, prodi managemen fakultas ekonomi dan bisnis universitas swadaya Gunung jati hadir si dodol Maun Putra karena Produk dodolnya cukup ternama.
Dodol Ma’un Putra, kata siska, adalah sebuah perusahaan oleh-oleh khas Karangampel – Indramayu, yang tepatnya terletak di Blok Buyutjati, Desa Tanjungsari, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu. Perusahaan ini dikembangkan turun-temurun dari tahun ke tahun, dan menjual berbagai jenis dodol yang khas.
BACA JUGA:Waspada Ulkus Kaki Diabetic Pada Penderita Diabetes
Awal perusahaan ini di bangun yaitu sekitar tahun 1932. Sudah ada 90 tahun kurang lebih perusahaan ini di bangun dan sekarang sudah memasuki generasi ke tiga.
Dalam produksi nya, lanjut Siska, Dodol Ma’un Putra memproduksi tiga jenis dodol yang berbeda, mulai dari dodol muda, dodol tua, dan juga laragudig. Tiga produk dodol ini memiliki perbedaan tekstur dan rasa yang berbeda-beda.
Dimana dodol muda memiliki rasa manis gurih dengan tekstur yang lembut, sedangkan dodol tua cenderung memiliki tekstur kering dipermukaan atasnya dan sedikit lebih manis dibandingkan dengan dodol muda. Serta laragudig yang juga mempunyai tekstur lembut, dengan rasa manis gurih yang sedikit berbeda karena bahan utamanya adalah kelapa yang di sangrai.
Dodol Ma’un Putra dalam proses produksinya selalu menggunakan bahan yang berkualitas dan tidak menggunakan pengawet.
BACA JUGA:Didepan Ulama, Ridwan Kamil Imbau Sambut Tahun Politik dengan Bijak
Saminah, Owner Dodol Maun Putra menjelaskan produk dodol yang sela ini di produksi selalu mempertahankan rasa, takaran, dan kualitas dodol. "Jadi dari dulu hingga sekarang rasanya akan tetap sama” Ucap Ibu Saminah pemilik perusahaan dodol ini. Menurut Saminah, Rasanya yang legend membuat konsumen lebih memilih Dodol Ma’un Putra dibandingkan dengan dodol lain.
BACA JUGA:Nasabah PT MBM Wajib Tau! PT MBM Mengakui Uang Ratusan Miliar Ternak Lebah Klanceng Dibawa Kabur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: