Kisah Shofa, Calon Ahli Tafsir Perempuan
Shofa Fithria Abida bersama Kepala pesantren Al Hikmah putri, Nina Nurohmah MSi Al hafidz dan sekretaris Meliana MPd-Abdullah-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Belum genap 18 tahun tapi Shofa Fithria Abida, santri Pesantren Tahfidz Qur’an Terpadu (PTQT) Al-Hikmah yang telah menyelesaikan hafalan 30 Juz. Shofa, demikian biasa disapa, memiliki cita -cita luar biasa yakni menjadi seorang ahli tafsir perempuan di masa depan.
Shofa, santri yang juga duduk di bangku kelas XII MA Al-Hikmah Cirebon ini memang sejak kecil sudah ditanamkan rasa cinta kepada Al-Qur’an. Ia sudah mulai menghafal Al-Qur’an sejak masih SD hingga akhirnya ia berhasil menyelesaikan seluruh hafalan Al-Qur’annya.
“InsyaaAllah dengan hafalan Al-Qur’an ini saya akan membahagiakan kedua orang tua serta mendakwahkan Islam dengan menjadi ahli tafsir Al-Qur’an di masa depan”, ujar santri kelahiran Karawang, 20 Oktober 2004 ini.
Menjadi seorang ahli tafsir, kata Shofa, bukanlah perkara mudah, perlu kerja keras dan niat yang kuat. Selain itu, perlu juga mempelajari berbagai ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur’an seperti bahasa Arab, ulumul Qur’an, asbabun nuzul dan sebagainya.
BACA JUGA:Artugo Bandung-SIP Electronic Cirebon Perkuat Kerjasama, Gelar Gebyar Promosi
BACA JUGA:Kebakaran di Kabupaten Kuningan, Ijazah dan Uang Rp60 Juta di Dalam Rumah Ludes Terbakar
Putri pasangan PNS, Salissadikin, SPd dan Salwa Ghozalla ini mengungkapkan bahwa ia harus lebih rajin belajar dan lebih pandai dalam mengatur waktu. Kegiatan pondok yang berakhir pukul 10.00 WIB malam tak lantas membuatnya berleha-leha, kemudian tidur.
Shofa harus belajar untuk pelajaran sekolah esok hari, ditambah belajar untuk setor hafalan. Kadang ia menghafal di sela-sela waktu istriahat jam pelajaran.
“Memang lumayan berat, perlu perjuangan ekstra, tapi banyak para guru dan teman-teman di sini yang juga mendukung dan memberi motivasi”,ungkap santri yang mengidolakan Oki Setiana Dewi ini.
Shofa memang dikenal sebagai santri yang rajin dan juga pintar berbahasa Arab. Ia juga turut mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur’an di Pesantren Tahfidz Qur’an Terpadu (PTQT) Al-Hikmah di mana merupakan pesantren yang juga terdapat lembaga pendidikan formal di dalamya yakni SMP dan MA.
BACA JUGA:Tempat Sabung Ayam di Plumbon Cirebon Digerebek Polisi, 2 Ayam, 8 Sepeda Motor Diamankan
BACA JUGA:SIM Keliling Kabupaten Cirebon Pindah Tempat, Cek Jadwal dan Lokasinya di Sini
Ketua Yayasan Al-Hikmah, KH Muslich Marzuki, Lc MAg melalui kepala pesantren putri, Ustadzah Nina Nurohmah, MSi Al hafidz turut menyampaikan rasa bangga akan jumlah penghafal Al-Qur’an 30 Juz yang terus bertambah tiap tahunnya. Ia mengungkapkan bahwa komitmen Pesantren Tahfidz Qur’an Terpadu Al-Hikmah untuk mencetak generasi Qur’ani dan da’i Rabbani.
“Kami harap Al-Hikmah terus mencetak generasi yang bukan hanya hafal Al-Qur’an secara bacaan, tapi juga bisa paham tafsir dan maknanyanya sehingga dapat menjadi bekal untuk berdakwah di masyarakat luas”, ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: