Wow! Hadapi Tuduhan FFP, Manchester City Bayar Pengacara Bertarif Rp10 Miliar Perminggu
Manchester City juara Premier League musim 2022-2023.-Pixabay-
MANCHESTER, RADARCIREBON.COM – Klub raksasa Liga Inggris, Manchester City saat ini sedang dirundung masalah.
Manchester City mendapat tuduhan dugaan pelanggaran laporan keuangan atau Financial Fair Play (FFP).
Untuk membantu menyelesaikan segala macam proses hukum, Manchester City dikabarkan menyewa pengacara top.
BACA JUGA:Indonesia Rawan Gempa Bumi, Kepala BMKG Minta Ciptakan Budaya Mitigasi Bencana di Masyarakat
Kabarnya, Manchester City menyewa seorang pengacara top dengan bayaran setara atau lebih dari gaji Kevin de Bruyne untuk menangani kasus yang dituduhkan oleh Liga Premier Inggris.
Menurut laporan Skysports pada Kamis 9 Februari 2023, Manchester City menunjuk Pannick Chamber sebagai pengacara mereka.
Pannick merupakan pengacara ternama di dunia hukum dan pernah menjadi pengacara dari mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson.
BACA JUGA:PSSI Resmi Layarkan Surat kepada Marselino Ferdinan, Apa ya Isinya?
Pannick sendiri adalah sosok yang menghindarkan Manchester City dari hukuman larangan tampil di kompetisi Eropa setelah memenangkan banding di Pengadilan Banding Olahraga (CAS) pada 2020.
City dilaporkan akan membayar 80 ribu poundsterling (sekitar Rp1,46 miliar) per hari dan bila dijumlahkan, maka dia akan menerima 560 ribu poundsterling (Rp10,2 miliar per pekan).
BACA JUGA:Banyak Artis Gabung ke PAN, Putri Zulkifli Hasan: Dongkrak Popularitas Partai
Kevin de Bruyne sendiri adalah pemain Manchester City dengan gaji tertinggi saat ini, gelandang asal Belgia itu mengantongi 400 ribu poundsterling (sekitar Rp7,33 miliar) per pekan.
Dengan disewanya Pannick sebagai pengacara, Manchester City berharap bisa terbebas dari dakwaan yang dijatuhkan oleh Liga Premier Inggris.
Liga Premier Inggris mendakwa City atas dugaan pelanggaran aturan FFP yang terjadi antara 2009 dan 2018.
BACA JUGA:Bupati Cirebon Beri Pesan Ini Kepada Insan Pers Saat Hadiri Peringatan HPN 2023
Operator liga tertinggi Inggris itu juga menyebut City tidak bekerja sama sejak penyelidikan yang dimulai pada Desember 2018.
City diduga tidak memberikan laporan keuangan yang jujur terkait pendapatan, biaya operasional dan kesepakatan sponsor.
City juga diduga remunerasi kontrak sejumlah pelatih dan pemain di periode 2009-10 hingga 2015-16. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase