KBRI Ankara Kabarkan 2 WNI Jadi Korban Gempa Turki, Ada 5 yang Masih Hilang Kontak

KBRI Ankara Kabarkan 2 WNI Jadi Korban Gempa Turki, Ada 5 yang Masih Hilang Kontak

ilustrasi gempa--

ANGKARA, RADARCIREBON.COM – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki menyampaikan kabar duka, terkait peristiwa bencana gempa bumi di Turki dan Suriah.

KBRI di Ankara mengabarkan ada dua Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia dalam bencana gempa bumi di Turki dan Suriah.

Informasi dari KBRI Ankara ini, dua WNI yang menjadi korban bencana gempa bumi itu satu keluarga, yakni Ibu dan anak.

BACA JUGA:Wagub Uu: Edukasi Anti Hoax Akan Dikembangkan di Pesantren Se-Jawa Barat

Sementara, suaminya yang notabene warga negara Turki, juga turut menjadi korban gempa bumi yang tercatat meninggal dunia.

Selain itu, ada 10 WNI yang mengalami luka-luka dan sudah ditangani, serta 5 WNI yang sampai saat ini masih hilang kontak.

Dua Warga Negara Indonesia (WNI) korban gempa Turki dimakamkan di Kahramanmaras.

Keluarga korban yang berada di Indonesia pun melihat prosesi penguburan jenazah melalui rekaman video yang dikirimkan oleh KBRI Turki di Ankara.

BACA JUGA:FIFA Bakal Beri Penghargaan ke Pelatih Pria dan Wanita Terbaik 2022, Berikut Nominasinya

Ibu dari korban gempa itu, Bidayati Rahmat Zaelani menyampaikan dia menyaksikan video penguburan itu bersama anggota keluarga lainnya, termasuk bapak dari korban, Muhammad Sukarmin.

“Kemarin, 9 Februari 2023 kami telepon dan dikirimi video (penguburan jenazah Nia),” kata Bidayati, melansir dari JPNn.com, Jumat 10 Februari 2023.

Bidayati yang tinggal di Kota Denpasar, Bali pun mengucapkan terima kasih kepada staf KBRI Ankara yang terus membuka jalur komunikasi dengan pihak keluarga dan memberi informasi mengenai pemulasaran dan penguburan jenazah putri, beserta cucu, dan menantunya itu.

BACA JUGA:Evakuasi Pilot Susi Air, TNI AD Kirim Pasukan Elite ke Nduga Papua

“Staf KBRI bertindak cepat (saat jenazah ditemukan) dibawa ke rumah sakit, jenazah dibersihkan, dan dikafankan,” kata Bidayati.

Dia juga menyampaikan sempat melihat wajah anaknya sebelum dikubur, tetapi Bidayati mengaku tak sanggup melihat wajah cucunya yang juga menjadi korban gempa.

“Wajahnya (Nia) bersih. Tidak seperti orang yang tertindih reruntuhan,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama Bidayati menceritakan pihak keluarga sempat berencana membawa pulang jenazah Nia bersama anaknya ke Indonesia.

BACA JUGA:Usulan Biaya Ibadah Haji 2023 Dinilai Mahal, Wapres RI: Belum Diputuskan

Pihak keluarga pun sempat menghubungi KBRI Ankara dan membahas permintaan tersebut.

“Akhirnya, dari KBRI memberi masukan dan penjelasan (bahwa) bisa dipulangkan, tetapi karena kondisi tertindih reruntuhan prosesnya bisa 1–2 minggu. Tetapi karena kami orang muslim, pemakaman harus disegerakan,” kata dia.

Bidayati dan keluarga pun akhirnya ikhlas menerima keputusan untuk menguburkan jenazah Nia dan anaknya di Kahramanmaras, kota di bagian tengah Turki yang berjarak lebih dari 600 kilometer dari Ankara, dan lebih dari 1.000 km dari Istanbul.

BACA JUGA:Polda Jabar Turun Tangan Atasi Kelangkaan Minyak Goreng Bersubsidi MinyaKita

“Saya sebagai ibu, di mana pun Nia dimakamkan, itu tanahnya Tuhan (yang) punya juga,” kata Bidayati.

Di rumah keluarga Nia Marlinda, Bidayati dan Sukarmin membuka pintu untuk keluarga, kerabat, dan tetangga, yang ingin melayat dan ikut pengajian/tahlilan. (jun)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase