Gara-gara Hal Ini, Orang Tua Siswa Tersinggung dan Gugat Pansel Paskibraka Kota Cirebon ke Pengadilan

Gara-gara Hal Ini, Orang Tua Siswa Tersinggung dan Gugat Pansel Paskibraka Kota Cirebon ke Pengadilan

Dodi Dosanto orang tua calon Paskibra didampingi kuasa hukumnya saat memberikan keterangan pers, Rabu 15 Maret 2023.-DEDI HARYADI-RADARCIREBON.COM

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tinggal hitungan bulan dan rutin menjadi momen bagi siswa-siswa terpilih berlatih keras agar diterima menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Namun, di Kota Cirebon, seleksi tahapan calon Paskibraka tahun 2023 yang dianggap bergengsi membuat salah satu orang tua siswa calon Paskibraka Kota Cirebon bakal menyeret panitia seleksi Paskibraka tingkat Kota Cirebon ke pengadilan, atas dugaan adanya kecurangan.

BACA JUGA:28 Pemain Dipilih Shin Tae Yong untuk Laga Laga FIFA Match Day Indonesia vs Burundi

Tahapan seleksi calon Paskibra yang dilakukan oleh Pemkot Cirebon melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) tersebut dinilai janggal.

Salahsatu orang tua siswa peserta seleksi, Dodi Dosanto kepada radarcirebon.com menilai pelaksanaan seleksi tahapan calon Paskibraka tahun 2023 masih ada kejanggalan pada tahap parade yang diikuti anaknya pada hari Selasa 14 Maret 2023.

Sebab, anaknya berinisial DSD siswi SMAN 3 Kota Cirebon dinyatakan tidak lulus di tahap parade tersebut dengan alasan yang tidak masuk akal.

BACA JUGA:Hasil Pertemuan Komite Keamanan Bandar Udara Internasional: Bandara Kertajati Siap Layani Haji 2023

"Pelaksanaan seleksi satu hari penuh pada hari Selasa 14 Maret 2023 termasuk langsung pengumuman secara online.”

“Pihak panitia seleksi tidak meloloskan anak saya dengan alasan karena saat tes kesehatan pada tahap parade dinyatakan mengidap penyakit asma dan berkaki X.”

“Padahal anak saya tidak mempunyai riwayat sakit asma dan tidak berkaki X, ini dikuatkan dengan surat keterangan dokter pemeriksaan mandiri.”

BACA JUGA:Kantor Imigrasi Kelas I Cirebon Gelar Rakor Timpora, Begini Hasilnya

“Selaku orang tua, saya tersinggung, anak saya disebut mengidap asma dan kaki X," ungkap Dodi, Rabu 15 Maret 2023.

Dodi meminta pansel bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan kesehatan terhadap anaknya.

"Saya menduga ada rekayasa yang sengaja dilakukan panitia dalam seleksi calon Paskibra, dan diduga pula yang lolos seleksi merupakan siswa titipan atau nepotisme.”

“Kejadian ini anak saya tidak mau keluar kamar dan trauma. Padahal di sekolahnya anak saya ini adalah Lurah Paskibra," ucapnya.

BACA JUGA:AHM Cari Pelajar Kreatif, Peduli dan Percaya Diri Membangun Negeri

Dirinya menegaskan akan melaporkan panitia tim seleksi ke Pengadilan.

"Saya meminta pihak panitia mengklarifikasi mengapa anak saya bisa dinyatakan asma dan kaki X. Penilaian ini sangat tidak sesuai dengan kondisi kesehatan anak saya.”

“Saya sudah berkoordinasi dengan kuasa hukum saya untuk membawa kasus ini ke pengadilan," tegasnya.

 BACA JUGA:KISAH NYATA, Di Dusun Ini Mayoritas Menikah dengan Tetangga

Sementara itu, Ahmad Dzuizzin SH selaku Kuasa Hukum orang tua DSD mengatakan, panitia harusnya bersikap profesional dalam setiap tahapan, sehingga dengan kejadian yang menimpa kliennya.

"Saya menduga masih banyak kasus yang sama terjadi, namun orang tua tak sampai bersuara, mengingat seleksi calon Paskibraka 2023 di Kota Cirebon ini diikuti oleh 210 peserta.”

“Seleksi calon Paskibraka 2023 ini jangan dibuat main-main. Klien saya merasa tidak terima dengan hasil tes anaknya yang mengada-ada dan tidak sesuai fakta. Kita minta klarifikasi. Rencananya ini juga akan kita gugat ke Pengadilan," ujarnya. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase