Tawarkan Konsep Revitalisasi Kota Tua Jamblang Universitas Kristen Maranatha Jajaki MoU dengan Pemkab Cirebon
Potensi wisata kota tua jamblang begitu besar. Pasalnya, kawasan pecinan itu dilirik Universitas Kristen Maranatha. -Samsul Huda-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Potensi wisata kota tua jamblang begitu besar. Pasalnya, kawasan pecinan itu dilirik Universitas Kristen Maranatha. Pemetaan dan kajian projek revitalisasi kawasan tengah diseminarkan tingkat internasional. Cirebon
Perwakilan Universitas Kristen Maranatha itu pun menawarkan diri. Menjajaki kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Cirebon. Hal itu dilakukan bukan tanpa alasan. Pasalnya, selama dua tahun, Universitas Kristen Maranatha melakukan riset.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Inovasi dan Kemitraan Universitas Kristen Maranatha, Dr Krismanto Kusbiantoro ST MT mengatakan, satu tahun setelah kawasan pecinan kota tua jamblang diresmikan sebagai wisata baru, selama dua tahun pihaknya memfokuskan diri melakukan projek revitalisasi terhadap desa Jamblang.
"2019, kota tua Jamblang diresmikan pemkab Cirebon. Di tahun berikutnya, kita lakukan kajian secara komprehensif. Karenanya, kami ingin menjajaki kerjasama atau MoU dengan Pemkab Cirebon terkait dengan apa yang sudah kami kerjakan selama dua tahun," ujar Krismanto, kepada Radar Cirebon.Com.
BACA JUGA:Curanmor Senin Pagi, Beraksi di Komplek GSP Apes Ketahuan Warga
BACA JUGA:Ops Pekat Lodaya, Unit Reskrim Polsek Sindangwangi Amankan Juru Parkir
Ia mengaku, selama dua tahun melakukan riset dengan berbagai skema, harapannya kawasan atau wisata baru kota tua jamblang ini bisa berlanjut. Di tahun pertama, pihaknya melakukan melakukan pemetaan, survey yang komprehensif dengan mengunakan berbagai alat.
Tujuannya untuk melihat, menemukan potensi wisata Kota Tua Jamblang.
"Kita tau 2019, Jamblang ditetapkan pemkab sebagai kota tua. Namun, di tahun 2020 dihantam pandemi covid-19, imbasnya tidak bisa bergerak banyak. Lalu kami lakukan riset, bahwa kota tua jamblang bisa djjadikan infrastruktur pariwisata," terangnya.
Menurutnya, fokus revitalisasi kawasan pecinan itu agar bisa hidup dengan lahirnya kawasan wisata baru yang mempesona. Sebab, survey dan scaning itu menggunakan drone serta kamera untuk membuat virtual tour. Dan sampai sekarang viral tournya masih bisa diakses.
"Harapan kami, semua orang tau tentang Jamblang. Karena kami melihat disana (kota tua, red) ada beberapa bangunan dan objek, yang menurut kami bisa jadi infrastruktur pariwisata," ucapnya.
BACA JUGA:CSR PT ITP Pabrik Cirebon, Edukasi Cegah Stunting Sejak Dini
BACA JUGA:RAMADHAN BULAN KEMENANGAN : PKS Kota Cirebon Gelar Aksi Flashmob
Di tahun pertama itu juga, kata Krismanto, pihaknya mengadakan workshop design Internasional bersama dengan perguruan tinggi Tiongkok dan hasilnya dibukukan oleh mahasiswa Maranatha sebagai sebuah kompilasi ide dari Infrastruktur pariwisata di jamblang.
Menginjak ditahun kedua, lanjut dia, pihaknya memberikan sosialisasi, edukasi ke masyarakat, membuat peta kawasan wisata dan membuat pameran berkali kali. Baik di kampus maupun di jamblang. Termasuk ekspos ke masyarakat pemilik bangunan. Bahwa Bangunan yang mereka punya itu sebetulnya memiliki potensi wisata yang besar.
"Lalu, kami masuk ke Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis), yayasan, dengan menawarkan apa yang bisa dikerjakan sama-sama. Hasilnya, kami memuat post card, tambler, kaos, topi dan aksesoris lainnya supaya orang yang pergi ke jamblang bisa bawa sesuatu, yakni, souvernir," ungkapnya.
Memasuki tahun ke tiga, pihaknya mencoba mengimplementasikan membuat narasi pariwisata, sekaligus sesuatu yang mempunyai impek terhadap persiapan sebagai destinasi wisata. Lokasi kota tua ini sangat strategis. Ditambah daerah pesisir sungai sangat menarik dan memungkinkan jika dibuat water front seperti cafe-cafe. Sebab, lahan kosongnya jauh.
BACA JUGA:CSR PT ITP Pabrik Cirebon, Edukasi Cegah Stunting Sejak Dini
BACA JUGA:RAMADHAN BULAN KEMENANGAN : PKS Kota Cirebon Gelar Aksi Flashmob
"Nah, ide-ide ini gak bisa dijalankan sendirian, kami butuh Kolaborasi dengan pemerintah dengan lembaga-lembaga masyarakat yang ada di Jamblang. Meski geraknya pelan tapi tetap jalan," imbuhnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha, Irena Gunawan menuturkan, untuk melakukan survey di kawasan Pecinan Jamblang, pihaknya melakukan pendekatan komprehensif. Minimalnya, fungsi infrastruktur pariwisata, mengetahui toruis yang masuk ke jamblang itu berapa lama. Makin lama, perputaran uang akan makin besar.
"Itu yang disebut infrastrukturnya.
Yang kita bikin tentunya, dengan pemanfaatan rumah-rumah tua yang sudah kita set. Ini tourism center, tempat makan, toko dan lainnya," katanya.
Dia menambahkan, ditahun ketiga ini pihaknya ingin buat rute pariwisata, sebagai tempat pemberdayaan masyarakatnya. "Artinya, apa kami tawarkan dari Maranatha itu solusinya holistik, dan cita-citanya selalu bikin program yang suistanabel," tandasnya.
Hanya saja, perlu didukung oleh pemerintah, meski komunitasnya sudah didekati. Tapi tanpa aturan atau regulasi yang jelas. Tanpa dorongan yang tegas, semuanya tidak akan bisa berjalan mulus. (*)
BACA JUGA:Rupbasan Kelas I Cirebon Menggelar Media Gathering
BACA JUGA:Siswa SD Pulasaren Berhamburan Keluar Kelas Sambil Membawa Kursi, Ada Apa ya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: