Jelang Waktu Buka Puasa, Ingat Lagi 8 Adab Berbuka Puasa yang Mungkin Sering Kita Lupa
Adab berbuka puasa. Ilustrasi foto:-Pexels.com-
4. Mengutamakan hidangan sunah
Hidangan sunah tersebut adalah beberapa biji kurma basah (ruthab) atau jika tidak ada boleh berbuka dengan biji kurma kering (tamr).
Namun jika tidak ada keduanya, bisa berbuka dengan minum air putih. Hal ini seperti diriwayatkan Anas bin Malik dalam HR Abu Dawud nomor 2356), Ad-Daruquthni (nomor 240) dan Al-Hakim (I/432 nomor 1576).
"Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum salat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamar (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air."
5. Tidak berlebih-lebihan
Salah satu anjuran ketika berbuka adalah tidak berlebih-lebihan. Tak hanya sunah nabi, hal tersebut juga tidak baik untuk tubuh jika berbuka secara berlebih-lebihan.
Dalam Alquran surah Al-An’am ayat 141 secara tegas menyampaikan larangan untuk berlebih-lebihan.
“Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."
6. Membaca doa selesai berbuka
Ada beberapa pilihan doa selesai berbuka yang semuanya diajarkan Rasulullah. Pertama, doa selesai berbuka seperti disampaikan Ibnu ‘Umar radhiyallahu dalam HR Abu Daud nomor 2357:
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika telah berbuka mengucapkan: ‘Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaalah (artinya : Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)’.'
Kedua, doa selesai berbuka yang lebih familiar di tengah-tengah kaum muslimin yaitu,
Allahumma Laka Sumtu Wa Ala Rizqika Aftartu
Artinya: Ya Allah untukmulah aku berpuasa dan atas rezekimu aku berbuka.
Menurut Ustaz Abdul Somad, kedua-duanya boleh dipakai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: