Warga Gunakan Bom Molotov
Cangkol dan Kesunean Perang Lagi, 5 Orang Luka Terkena Panah CIREBON– Warga Kp Cangkol dan Kesunean kembali terlibat bentrokan, Rabu malam (15/12). Tidak hanya batu dan anak panah, warga juga menggunakan bom molotov. Sedikitnya 5 warga Kesunean tertusuk anak panah dan harus dirawat intensif di rumah sakit. Beberapa rumah warga tampak rusak berat. Satu rumah bahkan hampir terbakar akibat lemparan bom molotov. Penyebab tawuran belum diketahui pasti, termasuk siapa yang memulai penyerangan. Warga saling serang sekitar pukul 20.30. Rumah-rumah warga menjadi amukan massa. Bahkan warung sembako milik Ny Roisah dijarah. Beruntung peristiwa itu tak berlangsung lama setelah pihak Brimob tiba dan melakukan penyisiran hingga Kamis dini hari (16/12) sekitar pukul 02.00. Fajar (17), warga Kesunean yang tertusuk panah dan saat ini menjalani perawatan mengatakan, tawuran berlangsung saat dirinya sedang tidur. ”Pas tahu ada tawuran, saya langsung ikut nyerang. Saat itu warga yang menyerang sudah masuk di sekitar Masjid Nurrohman. Saya kena panah sekitar pukul 10.00 malam,” ujarnya kepada Radar di RSUD Gunung Jati, kemarin. Senada diungkapkan Neri, isrtri Dani, korban lain yang terkena panah. Menurutnya, tawuran terjadi secara tiba-tiba. ”Waktu itu kami lagi nongkrong, tiba-tiba orang lain menyerang,” ujarnya. Sang suami, kata Neri, berusaha membantu warga lain namun terkena anak panah. Jumlah warga Kesunean yang terkena anak panah sebanyak 5 orang. Dua orang dinyatakan pulang sementara tiga lainnya harus dirawat. Sementara Hari Saleh, warga yang rumahnya rusak akibat lemparan batu mengatakan, selama ini tidak ada bantuan sedikitpun dari pemerintah. Dirinya sudah merasa bosan dengan keadaan yang terus menerus perang. Dia berharap ada pihak-pihak yang dapat mempertemukan warga sehingga tercapau kedamaian. Sedangkan Kapolres Cirebon Kota AKBP Herukoco melalui Kasat Reskrim AKP Agah Sonjaya SH MH mengatakan, pihaknya akan mengambil tindakan tegas. ”Sementara ini sekitar 13 warga kami amankan untuk diperiksa. Siapapun, kalau sudah terlibat berdasarkan alat bukti yang cukup akan ditindak tegas,” tegasnya. Pihaknya juga akan tetap melakukan upaya-upaya persuasif Melalui pendekatan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta melalui imbauan dan penjagaan. Menurutnya, mengatasi aksi tawuran bukan tugas kepolisian saja, tapi masyarakat dan pemerintah daerah harus berperan aktif. Pantauan Radar hingga siang kemarin, puing-puing pasca bentrokan terlihat memperihatinkan. Serpihan-serpihan genting rumah, batu, pecahan botol, dan balokan kayu masih tampak berserakan. Anak-anak yang bermain bahkan menemukan dua pucuk anak panah yang dipungut dari lokasi tawuran. (hsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: