SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon Punya Dalang Bertaraf Nasional

SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon Punya Dalang Bertaraf Nasional

Devanata Nararya Prasandha siswa kelas XI SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon saat ini berprofesi sebagai dalang saat pentas. -Abdullah-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Profesi dalang bagi kalangan milenial bukanlah profesi yang populis dikalangan mereka, tapi tidak demikian dengan Devanata Nararya Prasandha. Devan, demikian biasa disapa justru memiliki bakat senagai dalang sejak kecil.

Siswa kelas  XI SMA  Islam Al Azhar 5 Cirebon justru mulai mengenal dunia perwayangan ini sejak usia 2 tahun menuruni bakat dari sang  ayah Dalang Ki Drs Purjadi. Sang  Ayah membiasakan Devan memegang wayang kulit Punakawan.

Alasan memperkenalkan wayang kulit punakawan supaya Devan kecil tidak merusak koleksi Wayanh lainnya yang biasa digunakan ayahnya untuk pentas. Anak bungsu dari 3 bersaudara ini dibandingkan kedua kakaknya, hanya Devan yang mewarisi darah sebagai dalang.

Bakat ini terus diasah oleh ayahnya termasuk saat SD pernah pentas wayang kulit di Jakarta. Ketertarikan Devan ke wayang semakin terasah ketika tampil wayang merasa ada yang kurang dan terlalu konvensional, akhirnya dirinya belajar secara otodidak dan melalui YouTube meniru cara Ki Bayu Seno Adji dalang dari Jawa Tengah dalam memainkan wayang, karena kelebihan Ki Bayu Seno Adji adalah sabetan wayang, sehingga membuat Devan tertarik.

BACA JUGA:Konon Ada Setoran Bulanan dari Rumah Sakit ke Sunjaya, Akan Dibongkar dalam Sidang Hari Ini

BACA JUGA:Merasa Tidak Wajar Dicopot Ketua KPK, Brigjen Endar Melapor ke Dewan Pengawas

Bahkan saking ngefans ke Ki Bayu Seno Adji, Devan mendapatkan kesempatan khusus bertemu dalang idolanya, saat itu rencananya mau ketemu di Solo, tapi Ki Bayu Seno Adji saat itu pentas di Tegal, akhirnya Devan ketemu dalang idolanya di Tegal. Dalam pertemuan itu, membawa kesan bagi Devan karena dirinya memberikan cinderatama berupa wayang kulit ke Ki Bayu Seno Adji sebagai bentuk ungkapan terima kasih atas ilmu yang diberikan walaupun melalui YouTube. Begitu juga Ki Bayu Seno Adji memberikan kenang-kenangan kepada Devan berupa wayang kulit.

Dan oleh Devan, wayang tersebut disimpan sebagai tanda kenangan dari dalang idola kesayangannya. Belum lama ini, Devan meraih juara 1 lomba   Festival Dalang Remaja tingkat kabupaten Cirebon Gaya Pelog tahun 2023 digelar Persatun Pedalangan Indonesia (Pepadi)  Kabupaten Cirebon. Devanata Nararya Prasanda mengaku bersyukur dirinya bisa meraih juara 1 lomba dalang tingkat Kabupaten Cirebon.

Devan, demikian biasa disapa menjelaskan, lomba ini untuk umum bagi siapa yang bisa menjadi dalang. Mentornya langsung dari sang ayah hingga siap menjadi lomba. Penilaian juri ada 4, yakni sabet berupa pergerakan wayang oleh dalang, Catur yakni dalang mengeluarkan suaranya  fals tidaknya akan dinilai juri, lakon yakni cerita harus tuntas karena di waktu selama  1 jam karena kalau lebih dari satu jam di diskualifikasi.

Iringan yakni suara gamelan yakni dalang bisa mengatur gamelan bisa bersandingan. Jadi belajar dalang usia 2 tahun dengan megang wayang punakawan. "Saya mulai pentas kelas 4 SD mengikuti lomba di Jakarta," kata siswa asal Wanasaba Kidul Kabupaten Cirebon.  Kemahiran memainkan wayang kulit, Devan pernah pentas wayang di depan balaikota pada acara malam mingguan di balaikota. Kemampuan sabetan wayangnya sungguh luar biasa.

BACA JUGA:Hadapi Mudik Lebaran, BSI Siapkan Uang Tunai Rp 37,6 Triliun

BACA JUGA:Setor Rp300 Juta ke Sunjaya, Seorang Kepala Dinas Sampai Jual Warisan dan Pinjam Uang ke Saudara

Tidak heran jika dirinya sering diminta menggantikan ayahnya ketika berhalangan pentas. Bagi Devan, menggantikan ayahnya pentas adalah hal biasa dan dilatih waktu pertunjukkan, terkadang bergantian dengan ayahnya. "Sudah biasa setengah main saya menggantikan bapak," kata Devan.

Siswa yang bercita-cita meneruskan kuliah ke ISI Solo jurusan Karawitan ini berharap generasi muda bisa menyenangi dunia pewayangan, karena banyak makna filosofis yang terkandung didalamnya. Devan menceritakan bahwasannya ayahnya yang berprofesi sebagai dalang sebenarnya layar belakangnya adalah lulusan Bahasa Arab IAIN Cirebon, tapi dalam perkembangannya justru menekuni profesi sebagai dalang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: