Kantor SAR Bandung Siap Melaksanakan Siaga Khusus Lebaran 1444 H

Kantor SAR Bandung Siap Melaksanakan Siaga Khusus Lebaran 1444 H

Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bandung digelar apel pembukaan siaga SAR Khusus lebaran 1444 H.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Bertempat di lapang Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bandung digelar apel pembukaan siaga SAR Khusus lebaran 1444 H.

Apel diikuti oleh seluruh pegawai Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bandung, Koramil Cimanggung, Polsek Cimanggung, Puskesmas Cimanggung, Damkar Kab Sumedang.

BACA JUGA:Sambil Bagi-bagi Takjil, Polsek Palasah Beri Imbauan Hati-Hati ke Pengguna Jalan

Damkar Kabupaten Bandung, RSUD Keselamatan Kerja Jabar, PMI Kabupaten Sumedang dan sekitar 130 orang anggota Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Daerah (FKP3D) Provinsi Jawa Barat. 

Dalam apel pembukaan Siaga SAR Khusus Lebaran 1444 H, Kepala kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Jumaril SE MM membacakan sambutan Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi. 

BACA JUGA:Hendak Cuci Motor di Losari, Warga Majalengka Tewas Akibat Serangan Jantung

Menurutnya, pelaksanaan Siaga SAR Khusus tahun ini Basarnas terus meningkatkan kesiapsiagaan karna pada masa penyelenggaraan Angkutan Mudik lebaran tahun ini.

Dari hasil survei yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan, diperkirakan terdapat 123,8 juta warga masyarakat yang akan melaksanakan aktifitas perjalanan mudik ke kampung halaman dengan moda transportasi darat, laut, dan udara. 

Jumlah pemudik ini meningkat sebesar 44,79 persen dibanding lebaran pada tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Bulan Ramadhan, Pemkab Cirebon Distribusikan 35 Ribu Rantang Makanan untuk Masyarakat

Sehingga, kondisi ini berpotensi menyebabkan terjadinya kedaruratan luar biasa.

Yaitu kemacetan lalu lintas ekstrim di ruas-ruas jalan tol yang dapat mengancam keselamatan pemudik di jalan raya mengingat arus mudik didominasi oleh moda transportasi darat. 

Di sisi lain, BMKG memperkirakan masih akan terdapat curah hujan dan gelombang tinggi di beberapa wilayah di Indonesia yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan angin kencang di sepanjang rute mudik. 

BACA JUGA:30.000 Guru di Wilayah 3T Kembangkan Potensi Profesi School Development Program 'Putera Sampoerna Foundation''

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: