El Nino Bawa Suhu Udara Tinggi dan Cuaca Lebih Kering, Begini Antisipasi Pemerintah

El Nino Bawa Suhu Udara Tinggi dan Cuaca Lebih Kering, Begini Antisipasi Pemerintah

Rekayasa cuaca saat pendingin tiba. -screenshot-radarcirebon.com

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Indonesia akan terimbas terhadap fenomena El Nino diprediksi akan terjadi pada Agustus 2023.

Fenomena El Nino tersebut akan membawa suhu menjadi tinggi dan membuat cuaca menjadi lebih kering.

Atas kondisi demikian, Pemerintah tengah mengantisipasi dengan menggunakan Teknologi Modifikasi  Cuaca (TMC) dalam menghadapi fenomena El Nino ekstrem tersebut.

BACA JUGA:Pemerintah Akan Segera Serahkan Draf RUU tentang Perampasan Aset ke DPR RI untuk Dibahas

Di ketahui, El Nino pernah terjadi di Indonesia pada 2006, 2009 dan 2012.

El Nino berpotensi menyebabkan dampak kekeringan yang luas, serta kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah.

Ancaman El Nino tentu juga akan mengakibatkan turunnya produksi pertanian dan pertambangan.

BACA JUGA:Hasil Polling Cawabup Pengganti Lucky Hakim Versi Radar Indramayu: Ady Setiawan Posisi Teratas

"Setidaknya sejak saat ini kami menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi El Nino," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangannya dalam akun Instagram pribadinya, Rabu 26 April 2023 lalu.

Dikatakan Luhut, pihaknya menghimbau kepada seluruh pemerinta daerah untuk segera mengambil sikap mengantisipasi dampak dari El Nino ekstrem.

BACA JUGA:Gempa Bumi Berkekuatan 3.4 Magnitudo Guncang Kota Bogor

Pemerintah daerah harus sudah mulai bersiap dari sekarang dan memperhitungkan semuanya dalam menghadapi kekeringan hebat atapun kemarau panjang yang diprediksi akan melanda 32 provinsi di Indonesia.

Sedangkan teknologi modifikasi cuaca, disebutnya, sebagai senjata dalam menghadapi El Nino Ekstrem yang menyebabkan kemarau panjang akibat kekeringan air.

Melalui penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pemanasan suhu laut akibat El Nino dapat diantisipasi dengan cepat.

BACA JUGA:Cek 91 Command Center, Kapolri: Siap Amankan KTT ASEAN di Labuan Bajo

Dilansir dari situs Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), cara kerja dari Teknologi Modifikasi Cuaca yakni dengan cara mengubah kondisi cuaca sesuai yang diinginkan.

Termasuk salah satunya, mempercepat turun hujan yang dipicu dari potensi awan hujan yang ada di atmosfer dengan cara menebar garam ke dalam awan hujan.

BACA JUGA:Ajudan Pribadi Bebas Dari Perkara Penipuan Berkat Restorative Justice

Sehingga, hujan bisa turun jatuh di tempat tertentu sesuai kebutuhan dan tujuan yang diinginkan.

Dalam hal ini, operasi Teknologi Modifikasi Cuaca merupakan hasil dari kerjasama BRIN dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan TNI Angkatan Udara. (jun)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase