Megawati Kesal dengan Oknum Polisi yang Terjerat Kasus Pidana: Ayo Dong Pak Insaf

JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Banyaknya kasus indisipliner hingga tindak pidana yang dilakukan oleh oknum anggota polisi, membuat Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri geram.

Megawati mengaku kesal melihat kasus yang menjerat sejumlah oknum dari institusi kepolisian, salah satunya mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo yang terlibat dalam pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

BACA JUGA:Pembukaan SEA Games XXXII/2023 Kamboja, Bendera Indonesia Terbalik

"Lho ya, 'kan gimana saya enggak kesal, ngelihat Sambolah, ngeliat sopo lagi itu, ini saya itung-itung udah 4 orang lho, polisi," ujar Megawati. 

Hal tersebut disampakan dalam paparan seminar bertajuk Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru di Badung, Bali, Jumat 5 Mei 2023.

Selain kasus Sambo, Megawati juga sempat menyinggung mengenai kasus kekerasan oleh anak dari AKBP Achiruddin Hasibuan.

BACA JUGA:Waduh! Mobil Polisi Penodong Taksi Online Ternyata Palsu

"Ada, di TV yang nginjek-nginjek anak orang anaknya, siapa ya namanya, Rudin-Rudin gitu. Nah, ayo dong, Pak, (insaf)," kata Megawati.

Ia berharap agar Polri dapat lekas membenahi diri. Dalam kesempatan tersebut, dia pun mengenang sulitnya memisahkan Polri dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Sebagaimana diketahui, Megawati lewat penandatangan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, dan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia meresmikan pemisahan TNI dan Polri dari ABRI.

BACA JUGA:Waduk Darma Dimiliki Pemprov Jabar, Pemkab Kuningan Dapat Apa?

"Ayo dong, Pak (insaf). Kalo gini saya 'kan seneng. Semuanya tak dreeet-dreeet gitu. Supaya pada insaf gitu lo," ujar Megawati.

Pernyataan tersebut merupakan respons Megawati terhadap berbagai kasus yang melibatkan oknum kepolisian dalam kurun waktu 1 tahun ini.

Seperti kasus yang melibatkan Ferdy Sambo maupun Achiruddin Hasibuan.

Sumber: reportase