Drama Politik PDIP Jateng Memanas: FX Hadi Rudyatmo Mundur, Ada Apa di Balik Batalnya Konferda?
Drama politik PDIP Jawa Tengah memanas usai Konferda dibatalkan. FX Hadi Rudyatmo resmi mundur dari jabatan Plt Ketua DPD PDIP Jateng.-Tangkapan layar -
RADARCIREBON.COM – Drama politik internal PDI Perjuangan Jawa Tengah kian memanas.
Setelah pembatalan mendadak Konferensi Daerah (Konferda) DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah yang rencananya digelar di Jakarta, kini muncul kejutan baru.
FX Hadi Rudyatmo atau yang akrab disapa Rudy Kumis resmi mengundurkan diri dari jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.
Kabar ini mencuat setelah beredarnya surat pengunduran diri Rudy Kumis yang ditujukan langsung kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA:Digerebek di Kontrakan, 2 Pengedar Sabu di Cirebon Dibekuk Polisi
BACA JUGA:Termasuk Pasutri Asal Kuningan, Korban TPPO di Kamboja Segera Dipulangkan
Pengunduran diri tersebut disebut-sebut sebagai bentuk kekecewaan mendalam atas dibatalkannya Konferda PDIP Jawa Tengah yang semula dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 16 Desember 2025, di kawasan Lenteng Agung, Jakarta.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan telah menetapkan jadwal dan lokasi Konferda.
Namun secara mengejutkan, agenda strategis itu dibatalkan pada hari pelaksanaan dengan alasan “situasi tertentu” yang tidak dijelaskan secara terbuka kepada publik maupun kader.
Belakangan, muncul informasi bahwa pembatalan Konferda dipicu oleh gelombang kekecewaan kader dan pengurus PDIP di Jawa Tengah, khususnya di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
BACA JUGA:BRI Konsisten Ciptakan Nilai bagi Negara dan Pemegang Saham, Bagikan Dividen Interim Tahun Buku 2025
“Jika Konferda tetap digelar di Jakarta, akan menimbulkan kekecewaan besar di kalangan kader dan pengurus cabang di Jateng,” ujar seorang sumber internal partai yang enggan disebutkan namanya.
Mayoritas pengurus DPC diketahui menghendaki Konferda digelar di wilayah Jawa Tengah, bukan di Jakarta. Sinyal kekecewaan ini disebut sampai ke telinga Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Ketua Umum membaca dinamika di bawah. Itu sebabnya DPP memilih membatalkan Konferda,” lanjut sumber tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


