Terkuak! Gonjang-Ganjing Kereta Cepat Jakarta Bandung, Ternyata Sosok ini Pernah Memperingatkan, 'Dicuekin'

Terkuak! Gonjang-Ganjing Kereta Cepat Jakarta Bandung, Ternyata Sosok ini Pernah Memperingatkan, 'Dicuekin'

PT KCIC terapkan sistem Dynamic Pricing agar penumpang kereta cepat Whoosh bisa mendapatkan tiket dengan harga terjangkau pada waktu dan momen tertentu.-KCIC-radarcirebon.com

JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Gonjang banking Kereta Cepat JAKARTA Bandung belum juga usai, pada ada sosok ini yang sejak lama sudah memperingatkan.

Kereta cepat Jakarta Bandung saat ini memang sudah masuk tahap commissioning test. Tetapi masalah tarif yang belum ditetapkan ternyata belakangan terungkap ada kendala lain.

Pasalnya, Cost Overrun atau biaya proyek yang bengkak sampai dengan saat ini, belum menemukan kata sepakat. Karenanya, bisa dibilang masalah finansial priyek KCJB ini masih belum selesai.

Tetapi, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tetap menjalankan serangkaian tes hingga nanti dilaksanakan uji coba. Bahkan, ditargetkan beroperasi saat HUT RI pada 17 Agustus 2023.

BACA JUGA:Panji Gumilang Bilang, Jangan Sampai Beranggapan Jadi Petani Tak Bisa Kaya

Di sisi lain, masalah cost overrun ini, tentu menjadi sorotan terbaru terhadap proyek tersebut. Seolah gonjang ganjing di proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung tidak pernah usai.

Mulai dari permintaan konsesi sampai dengan 80 tahun, pembengkakan biaya. Hingga permintaan agar APBN dijadikan jaminan untuk proyek tersebut.

Sosok Ini Sudah Lama Mengingatkan

Di sisi lain, Ekonom Faisal Basri sebenarnya sudah jauh-jauh hari mengingatkan terkait dengan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung bahkan sebum ada gonjang ganjing yang ramai.

Bahkan, Faisal Basri sempat membuat heboh dengan pernyataannya bahwa proyek KCJB tersebut baru bisa untung setelah 138 tahun. Bukan 38 tahun seperti yang diproyeksikan.

BACA JUGA:TERNYATA! Dahlan Iskan dan Syekh Panji Gumilang Sama-sama Cuci Otak, Begini Ceritanya

Sebab, pada tahun 2022 proyek ini sudah mengalami peningkatan nilai investasi (cost overrun) dari semula Rp 86,5 triliun menjadi Rp 114,2 triliun. 

Gara-gara proyek bengkak itu, akhirnya pemerintah pun menyuntik lewat APBN di tahun 2023 sebanyak Rp 4 triliun dengan mekanisme penyertaan modal negara (PMN). 

"Kalau nilai investasi Rp 114 triliun, dengan kursi yang diisi 50 persen dengan jumlah trip sekitar 30 kali sehari dan harga tiket Rp 250 ribu, maka kereta cepat baru balik modal 139 tahun lagi," kata Faisal beberapa waktu lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: