Petani Menagih Janji,Terkait Realisasi Jalan Pertanian
SLIYEG - Jalan-jalan pertanian saat ini masih jauh dari harapan. Kebanyakan dari jalan tersebut kondisinya memperihatinkan. Kondisi itu jelas sangat menyulitkan petani untuk beraktivitas dan mengangkut hasil bumi. Seperti di jalan pertanian Randakasian Blok KUD Desa Sleman Kecamatan Sliyeg. Jalan yang menghubungkan Desa Sleman dengan Desa Sukalila Kecamatan Jatibarang itu, tidak ubahnya seperti kubangan lumpur. Kering hanya di saat musim kemarau, namun selalu becek saat musim hujan. Padahal sejak 2012 lalu jalan tersebut sudah direncanakan diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya. “Dengan kondisi jalan yang seperti ini (rusak, red), justru akan membuat biaya angkut semakin mahal. Itu tidak akan sebanding dengan penghasilan petani,” ujar Komar (60), salah seorang petani setempat. Untuk itu Komar bersama petani lainnya berharap agar jalan pertanian tersebut bisa segera diperbaiki. Terlebih di kawasan tersebut terdapat petani yang menanam padi, bawang merah, dan palawija. Petani berharap agar janji pemerintah memperbaiki jalan pertanian bisa segera direalisasi. Setidaknya, di atas jalan tanah itu dilapis dengan lapisan pasir bercampur batu (sirtu). Ditemui terpisah, Kuwu Sleman Nurcaya membenarkan bila pihaknya telah mengajukan permohonan untuk perbaikan jalan pertanian tersebut. Namun sejak diusulkan 2012 lalu, rencana realisasi pada tahun 2013 hingga hari ini urung dilakukan. Untuk itu ia mendesak realisasi perbaikan jalan bukan hanya sekadar janji. “Kalau saja perbaikan jalan ini sudah dilakukan, maka petani akan lebih mudah dalam mengelola hasil pertaniannya. Itu akan meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani,” ungkapnya. Menurutnya, kondisi jalan terutama di daerah pertanian harus dalam kondisi yang layak sehingga para petani lebih mudah beraktivitas dan membawa manfaat besar bagi peningkatan sektor pertanian yang lebih maju. (cip)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: