Banjir Kepung Kota Cirebon, Puting Beliung Sapu Dua Desa, Puluhan Rumah Rusak

Banjir Kepung Kota Cirebon, Puting Beliung Sapu Dua Desa, Puluhan Rumah Rusak

CIREBON - Hujan deras yang turun sekitar 4 jam membuat Kota Cirebon terendam. Ratusan rumah warga di sejumlah daerah kebanjiran akibat curah hujan yang tinggi sejak pukul 17.00 WIB hingga 20.30 WIB. Pantauan Radar, banjir yang cukup parah terjadi di Kecamatan Harjamukti, tepatnya di kawasan Larangan dan kawasan Kalijaga Monyet. Banjir di dua kawasan tersebut sekitar 1 meter dan hingga memasuki rumah warga. Sejumlah warga di kawasan Kalijaga melakukan penutupan akses jalan di kawasan yang terendam banjir. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak mencoba dan memaksakan diri untuk melintas di jalan tersebut. Data yang dihimpun, air mulai meninggi sekitar pukul 19.00 WIB. Diduga, akibat Sungai Cikalong tidak mampu menampung air hujan. Air akhirnya meluap hingga memasuki rumah warga di sekitar Rumah Sakit Putera Bahagia. Tidak hanya itu, pengendara sepeda motor dari arah By Pass pun sudah mulai kesulitan untuk berkendara dari lampu merah perumnas. Suasana semakin membuat warga khawatir karena terjadi konsleting listrik di kawasan itu. Salah satu warga, Yunita mengatakan banjir memang kerap terjadi bila curah hujan tinggi. Namun kali ini, karena turun hujan cukup lama, akhirnya air masuk ke rumah warga. \"Biasanya tidak sampai masuk. Hanya di depan rumah saja,\" ujarnya. Pantauan Radar, banjir terjadi di Jl Tampomas, Semeru, Ciremai Raya, Kalijaga Monyet, Kalijaga Permai, Terusan Pemuda, Jl Cipto Mangun Kusumo, Kalitanjung, dan juga Jl Saputra Tuparev. RUMAH RUSAK Hujan deras dengan disertai angin kencang yang mengguyur Cirebon sejak sore hingga malam kemarin, ternyata membawa malapetaka bagi warga kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Tadi malam (14/1) pukul 18.30 WIB, puluhan rumah di dua desa, yakni di Desa Setupatok dan Desa Mundu Mesigit mengalami rusak parah akibat tersapu angin puting beliung dan tertimpa pohon. Pantauan Radar, sedikitnya 13 rumah di Desa Setu Patok mengalami kerusakan terkena angin puting beliung, bahkan pohon-pohon di sepanjang jalan roboh hingga menimpa kabel telepon. Rumah salah satu warga juga ada yang tertimpa pohon, meskipun tidak terlalu parah kerusakannya, akan tetapi kerugian yang diderita hingga jutaan rupiah. Kondisi parah dialami warga Desa Mundu Mesigit. Sedikitnya 25 rumah mengalami kerusakan ringan dan berat. Kondisi menyedihkan dialami Sabroni, rumah yang baru dibangun tepat setahun yang lalu, kemarin pukul 18.30 WIB disapu angin puting beliung. Akibat sapuan angin puting peliung, rumah milik Sabroni rata dengan tanah. Yang menyedihkan, justru pada saat kejadian, rumah Sabroni dihuni dua orang, yakni Tobos (70) dan Dela (13). Akibat rumahnya roboh, Tobos dan Dela menderita luka-luka. Yang paling parah dialami Tobos, punggung dan kakinya luka-luka cukup parah. Namun demikian, Tobos dan Dela tidak sampai dibawa ke rumah sakit, hanya dibawa ke puskesmas terdekat. Karena kondisi rumahnya tidak bisa lagi ditempati, keduanya dievakuasi ke rumah keluarganya. Satori, adik Sabroni kepada Radar menjelaskan, rumah yang roboh rata dengan tanah akibat terkena angin kencang dari arah barat. Saat kejadian, di dalam rumah terdapat dua orang, yakni Tobos dan Dela. Yang membuat Satori sedih, rumah itu baru setahun dibangun dan pindah dari Desa Citemu. Namun ketika ada hujan besar dan angin tidak disangka roboh rata dengan tanah. “Harapan kami pemerintah memberikan bantuan rehab rumah, karena sudah tidak bisa lagi diperbaiki,” kata Satori seraya menunjkukkan genteng dan batu bata yang masih baru di tengah reruntuhan bangunan. Satori memperkirakan, rumah kakaknya yang roboh ini kerugiannya mencapai Rp100 juta lebih. Hanya saja dengan kondisi sekarang yang hanya buruh bangunan, kakaknya kesulitan dana untuk membangun kembali rumahnya seperti semula. Selain Tobos dan Dela, sedikitnya 20 warga lainnya juga mengalami luka-luka ringan. Bahkan, Dinas Sosial Kabupaten Cirebon langsung turun ke lokasi untuk mengecek kondisi yang dialami warga Desa Mundu Mesigit dan Desa Setupatok. Sementara itu Kuwu Desa Setu Patok, M Yusuf menjelaskan, rumah warganya juga mengalami kerusakan, meskipun tidak separah dengan rumah warga desa Mundu Mesigit. Namun tetap saja warga mengalami kerugian. Salah satu rumah warganya tertimpa pohon, ada juga gentengnya tersapu angin. Banyak pohon yang tumbang di pinggir jalan. Termasuk tiang kabel kabel Telkom roboh tertimpa pohon. “Rumah warga desa kami yang rusak ada 13 rumah, kerugian mencapai puluhan juta rupiah,” pungkasnya. (kmg/abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: