Keterkaitan Al Zaytun dengan NII, AM Hendropriyono: Tidak Ada Penyimpangan Ideologis Disitu

Keterkaitan Al Zaytun dengan NII, AM Hendropriyono: Tidak Ada Penyimpangan Ideologis Disitu

Mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono saat menjadi narasumber dalam sebuah diskusi Jakarta Lawyer Club (JLC) yang disiarkan oleh TVOne pada 3 Mei 2011.-Tangkapan layar-

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Mantan kepala Badan Intelejen Negara (BIN) AM Hendropriyono pernah menyampaikan pernyataan bahwa secara ideologi Pondok Pesantren Al Zaytun tidak ada kaitannya dengan Negara Islam Indonesia (NII).

Dalam sebuah diskusi yang disiarkan oleh TVOne pada 3 Mei 2011 dan diapload pada akun Youtube @Tonto berjudul Apa Hubungan Osama,Teroris dan NII (TV One 3 Mei 2011), AM Hendropriyono mengaku pernah melakukan penyelidikan terhadap Pondok Pesantren Al Zaytun.

Dia mengatakan, saat dirinya diangkat menjadi kepala BIN, diberi tugas oleh Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri untuk mengurusi persoalan ideologi.

Kemudian, saat menyoroti Pondok Pesantren Al Zaytun dirinya berusaha mencari tahu, apakah benar jika pondok yang dibangun oleh Panji Gumilang masih berideologi NII.

BACA JUGA:Pondok Pesantren Al Zaytun Dituduh Berafiliasi dengan NII, Panji Gumilang: Tuduhan Itu Tanpa Bukti

“Guna menjawab pertanyaan tersebut, itu yang kemudian saya selidiki dengan membentuk tim. Dan, tim itu supaya komprehensif usulannya Menteri Agama harus yang mimpin dari Departemen Agama,” kata AM Hendropriyono dihadapan Karni Ilyas dalam video tersebut.

Tidak hanya dari Departemen Agama, lanjut Hendro, dalam tim tersebut juga masuk dari MUI dan Polri yang saat itu Kapolrinya dijabat oleh Da’I Bachtiar.

“Hasilnya, secara ideologis tidak ada NII-nya. Jadi, tidak bernafas NII, ini justru wawasannya kebangsaan,” bebernya.

Hal ini bisa dilihat dari nama-nama gedung yang ada di Pondok Pesantren Al Zaytun, yang memiliki nama-nama pemimpin Indonesia. Seperti, gedung Soekarno, Soeharto, Muhammad Hatta, BJ Habibie dan Megawati Soekarnoputri.

BACA JUGA:Menghilang di Awal Latihan, Shin Tae-yong Ternyata Berburu Pemain ke Belanda, Ini Daftar Namanya

“Gedung Bung Hatta yang meletakkan batunya, ya anaknya beliau. Kemudian, saya mewakili Ibu Megawati Soekarnoputri meletakkan batu di gedung Bung Karno. Pak Harto datang sendiri dan juga Pak Habibie datang sendiri, ” terang AM Hendropriyono.

Hendro kembali menyebutkan, secara ideologis tidak ada unsur penyimpangan. Sebab, dari penyelidikan, para santri mengerti Pancasila, menyanyikan lagu Indonesia Raya.

“Jadi, kalau buat saya secara ideologi itu selesai. Karena tuduhan ke Panji Gumilang itu NII, makanya saya bela mati-matian. Kalau tuduhannya penipuan, itu urusannya ini (kepolisian, red),” sebutnya.

Dia juga menceritakan, dalam sidang kabinet, Presiden Megawati menanyakan soal Al Zaytun. Kemudian, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, Kapolri, Panglima TNI dan BIN memberikan laporannya.

BACA JUGA:Dilaporkan ke Polisi karena Diduga Penistaan Bung Karno, IBAS: Poster Ucapan Ulang Tahun

Dari laporan masing-masing lembaga menyatakan tidak ada penyimpangan ideologis di dalam Pondok Pesantren Al Zaytun.

“Jadi bagimana, kata Megawati, saya diundang nih? Ya udah diwakilkan saja, saya wakilkan kepala intel saja (BIN, red). Makanya, sepanjang pengetahuan saya tidak ada penyimpangan ideologis disitu,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase