Jelang Pemilu 2024, Bupati Majalengka Ingatkan ASN: Tidak Boleh Berpolitik

Jelang Pemilu 2024, Bupati Majalengka Ingatkan ASN: Tidak Boleh Berpolitik

Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd memberikan keterangan pers. -Istimewa-

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM – Menjelang tahun politik, Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd mengingatkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bersikap netral.

Sebab, dalam aturannya, jika ASN dilarang terlibat dalam kegiatan politik praktis dalam pesta demokrasi yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang.

BACA JUGA:Gempa dan Suara Dentuman Dikaitkan dengan PLTU, Cirebon Power: Tidak Ada Kaitannya

"Kan sudah ada ketentuannya bahwa ASN itu tidak boleh berpolitik, tidak boleh. Saya punya pelajaran yang cukup berharga waktu Pilkada 2008. Saya kan tanpa ASN bagus itu, gak ada aduan,” ujarnya.

Bupati menjelaskan, akhir masa jabatannya menjadi akan berakhir pada bulan Desember 2023 mendatang.

BACA JUGA:Sebelum Diputuskan Haram, Terjadi Perdebatan Soal Havenu Ahalom Aleichem di Bahtsul Masail PWNU Jabar

Sehingga dipastikan dalam momen Pilkada yang akan dilaksanakan pada tahun 2024, tidak ada incumbent.

Ia menginginkan dalam pelaksanaan pilkada di Kabupaten Majalengka harus ramai dan kondusif.

"Kalau ikut pilkada lagi, nanti saya sudah tidak jadi bupati. Saya sudah bebas Desember. Pilkada akan dilaksanakan antara bulan September atau bulan November 2024.”

BACA JUGA:Promosikan ESG dan Ekowisata, Bank Mandiri Kembali Gelar Mandiri Jogja Marathon 2023

“Artinya sudah bebaskan, jadi tidak ada incumbent. Nanti dalam pilkada bebas semuanya. Makanya harus nanti Pilkada Majalengka harus ramai.”

“Mungkin calonnya bisa 5, 6 calon lebih bagus itu. Kalau cuman dua aja, kurang bagus kurang ramai. Jadi mengadapi pilkada atau pileg dan pilpres saya harapkan kondusif. Kasian sama rakyat, rakyat kita sudah aman, sudah nyaman dengan kondisi seperti ini,” paparnya.

BACA JUGA:LIHAT! Sebanyak Ini Massa yang Ada di Dalam Al Zaytun saat Demo, Ada 2.000 Mobil Datang dari Berbagai Kota

Menjelang akhir masa jabatannya ini, Bupati Karna mengajak kepada OPD untuk membuat pemisalan, percontohan. Seperti pelari semakin dekat kepada finish semakin kuat lari. Supaya finish-nya bisa dicapai dalam tempo yang cepat dan tepat.

"Saya sudah minta kepada Kepala OPD kita tinggal menghitung Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember. Oleh karena itu program-program pembangunan harus segera diselesaikan.”

“Kita punya dua agenda penting. Pertama itu hutan kota, satu lagi tugas saya yang membuat majalengka tidak kumuh.”

BACA JUGA:Pimpin Demo Tandingan, Panji Gumilang Menantang, Ingin Tahu Massa FMI

“Itu kan hutan kuta di Pasar Lawas, sekarang ditambah lagi janji ruang publik dari Pertamina yang ingin selesai juga pada awal Desember, yang Rp75 miliar di GGM.”

“Sehingga diharapkan akhir masa jabatan, saya bisa mempersembahkan kepada masyarakat adalah ruang-ruang publik yang bisa menghias Majalengka,” jelasnya. (bae)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase