'Harta Karun' Dibuka Tahun Depan dan Aset Rp 50 Triliun: Mereka Berusaha Merebut Al Zaytun dari Panji Gumilang

'Harta Karun' Dibuka Tahun Depan dan Aset Rp 50 Triliun: Mereka Berusaha Merebut Al Zaytun dari Panji Gumilang

Aset Al Zaytun dan harta karun Syekh Panji Gumilang yang kabarnya akan dibuka tahun 2024.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Aset dan kekayaan Mahad Al Zaytun, selalu disebut Syekh Panji Gumilang menjadi bahan rebutan dengan senjata beragam isu dan fitnah yang disampaikan kepada dirinya maupun lembaga pendidikan pimpinannya.

Syekh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang bahkan mengaku punya 'harta karun' yang jumlahnya pun dia tidak tahun. Sebab, baru akan dilihat setelah 25 tahun.

Dan 25 tahun itu, bertepatan dengan tahun 2024. Di tahun itu pula, valuasi aset Mahad Al Zaytun diperkirakan sudah mencapai Rp 50 triliun.

Soal adanya harta karun dari Mahad Al Zaytun tersebut, sempat diungkapkan oleh Dahlan Iskan pada beberapa seri catatan hariannya.

BACA JUGA:Tol Cisumdawu Dibuka Total Ketika Idul Adha dan Libur Panjang, Masih Nunggu Apa Lagi?

Sebagai informasi, harta karun yang dimaksud adalah uang berbentuk deposito di bank. Nilainya, Panji Gumilang mengaku tidak tahu.

Tapi, jumlah uang dari Mahad Al Zaytun tersebut diyakini sangat besar dan berapa nominal deposito itu, baru akan dibuka pada tahun depan.

"Saya tidak tahu," kata Panji Gumilang, kepada Dahlan Iskan saat mereka berdua ngobrol sekitar 1 jam di mobil.

Waktu itu, Dahlan Iskan sempat melihat galangan kapal di Pantai Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

BACA JUGA:Dusun yang Hilang Dibangun Bandara Kertajati, Warga Belum Peroleh Manfaat, Keliru Sejak Lahir

Dari galangan kapal itu, Dahlan Iskan satu mobil dengan Syekh Panji Gumilang dalam perjalanan ke Mahad Al Zaytun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Dalam penjelasannya, Panji Gumilang rupanya melarang untuk mengotak-atik nilai dari depositonya. Bahkan tidak boleh dicairkan. Sehingga nilai persisnya pun dia tidak tahu.

Rupanya, deposito ini menjadi modal dari segala pembangunan yang dilakukan di Mahad Al Zaytun. Rupanya, Syekh Panji meniru apa yang dilakukan oleh Robert Tantular.

Salah satu ajaran itu, jangan menggunakan uang yang dimiliki. Tapi, jadikan sebagai deposito di bank. Dengan cara ini, Panji Gumilang mendapatan pinjaman dari perbankan untuk pembiayaan proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: