Rp1,7 M untuk Revitalisasi Pasar

Rp1,7 M untuk Revitalisasi Pasar

KUNINGAN - Kondisi bangunan pasar tradisional yang memprihatinkan membuat pemerintah dalam beberapa tahun ini selalu mengalokasikan dana untuk revitalisasi pasar. Dana revitalisasi pasar sendiri kebanyakan dari dana APBN. Untuk Kuningan sendiri pada tahun 2014 sudah dialokasikan dana Rp1,7 miliar. Adapun jumlah yang ada total dua pasar. Dan hingga kini, baru delapan pasar yang baru beres diperbaiki. “Alhamdulillah, tahun ini kita memperoleh bantuan dana sehingga bisa memperbaiki pasar,” ucap Kabid Perdagangan Disperindag Kuningan Erwin Irawan SE kepada Radar, kemarin (17/1). Erwin menyebutkan, untuk tahun ini ada tiga pasar yang akan diperbaiki. Mudahan-mudahan dengan adanya perbaikan, membuat kondisi pasar menjadi lebih ramai. Selama ini pihaknya terus melakukan pendataan mana-mana saja pasar yang kondisinya perlu diperbaiki. Karena persaingan yang ketat, terutama dengan hadirnya pasar swalayan, maka dituntut harus berbenah. Erwin menyebutkan, delapan pasar yang sudah direvitalisasi oleh pemerintah yakni Pasar Kepuh, Pasar Baru, Pasar Darma, Pasar Kramatmulya, Pasar Cilimus, Cibingbin, Pasar Subang dan Pasar Ciwaru. Pasar yang direvitalisasi itu baik dari program pemerintah pusat ataupun dari provinsi. Dari jumlah 25 pasar yang ada di Kuningan tidak semuanya beroperasi setiap hari, namun kebanyakan seminggu dua hingga tiga kali. Mungkin dengan adanya perbaikan akan membuat pasar lebih ramai. “Sebenarnya jumlahnya ada 27 pasar, namun dua pasar yakni Sadamantra dan Japara sudah bangkrut karena sepi pembeli,” jelasnya. Sekadar informasi, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan, pasar yang pertama hadir di kota kuda adalah Pasar Cihirup di Kecatamatan Ciawigebang. Menurut data, pasar yang memiliki luas lahan 2.700 M2 dengan jumlah kios 22 dan 21 los ini berdiri pada tahun 1822. Setelah pasar Pasar Cihirup menyusul Pasar Ciwaru yang berdiri pada tahun 1917. Lalu, Pasar Ciputat di Ciawigebang pada tahun 1934. Sementara dua pasar milik Pemkab Kuningan yakni Pasar Kepuh dan Pasar Baru berdiri pada tahun 1978 dan 2003. Sedangkan sisanya atau 24 lainnya bervariasi. Pasar Cihirup merupakan pasar desa yang pengelolannya dilakukan oleh pihak desa. Hingga tahun 2014 ini dari data ada 27 pasar, dua di antaranya milik Pemkab Kuningan yakni Kepuh dan Pasar Baru. Sementara itu, dari informasi yang diperoleh Radar, Cihirup bukan hanya sebagai pasar pertama. Tapi, pasar ini merupakan satu-satunya pasar malam yang hadir di kota yang dipimpin Bupati Utje ini. Pasar malam ini biasanya beroperasi setiap Selasa malam Rabu. Lokasinya persis di samping kantor desa. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: