Kemenkes Tebar 2000 Lebih Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis, Nih Cara Daftarnya

Kemenkes Tebar 2000 Lebih Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis, Nih Cara Daftarnya

Kemenkes buka kesempatan untuk para dokter mengakses beasiswa spesialis tahun 2023.-Pixabay-

JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Sebanyak 2000 lebih beasiswa disiapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk program pendidikan dokter spesialis (PPDS), subspesialis, dan kedokteran keluarga layanan primer (KKLP) pada tahun 2023. 

Pemberian beasiswa ini bertujuan untuk memenuhi kekurangan dokter spesialis di Indonesia.

Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Oos Fatimah mengatakan saat ini untuk melayani 277 juta rakyat Indonesia, baru tersedia 46.200 dokter spesialis, masih kekurangan sekitar 31.481 dokter spesialis.

BACA JUGA:Inilah Kandungan Nutrisi Dalam Daging Kambing

Berdasarkan target rasio per 1.000 penduduk saat ini rasio dokter belum terpenuhi di Indonesia, termasuk juga untuk pemenuhan dokter spesialis. 

Dokter spesialis jantung baru 5 provinsi, dokter spesialis anak 3 provinsi, dokter spesialis penyakit dalam 6 provinsi, dokter spesialis obgyn 11 provinsi, dokter spesialis bedah 6 provinsi, dokter anestesi 4 provinsi, dokter patologi klinik 7 Provinsi, radiologi 1 provinsi, dokter spesialis patologi anatomi belum ada, dokter spesialis bedah toraks, kardiak, dan vascular (BTKV) 1 provinsi, dokter spesialis paru 1 provinsi, dokter spesialis urologi 3 Provinsi, dokter spesialis saraf 7 provinsi, dokter spesialis bedah saraf 3 provinsi, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi 3 provinsi.

BACA JUGA:Pemanis Buatan Aspartam Bakal Dinyatakan Sebagai Pemicu Kanker, Kalangan Industri Makanan Dunia Protes

Kalau dilihat secara rinci, lanjut Oos, ada tiga provinsi yang dokter spesialisnya memadai bahkan berlebih, yakni Jakarta, Bali, dan DIY. 

Sedangkan provinsi yang hampir semua jenis spesialisnya tidak ada yaitu NTT, Papua, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.

''Kalau kita rata-ratakan maka sekitar 30 provinsi di Indonesia masih kekurangan dokter spesialis."

BACA JUGA:Meriahnya Idul Adha di Rusia, Vladimir Putin Dapat Hadiah Alquran dari Mekkah: Penistaan Alquran Kejahatan

"Artinya kita menghadapi permasalahan bukan hanya dari segi jumlah atau kekurangan tapi kita juga menghadapi permasalahan dari distribusi,'' ujarnya yang dilansir dari laman resmi Kemenkes, Jumat 30 Juni 2023.

Jika mengerucut ke 7 jenis spesialis dasar yang harus ada yaitu dokter spesialis anak, obgyn, bedah, penyakit dalam, anestesi, radiologi, dan patologi klinik, saat ini masih ada 266 dari 681 RSUD kabupaten/kota yang belum lengkap.

Untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis tersebut, Kemenkes melakukan transformasi SDM Kesehatan. Transformasi ini dilakukan di antaranya dengan memperbanyak kuota beasiswa untuk PPDS, subspesialis, dan KKLP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase