Pertahanan Cyber Al Zaytun Jebol, Hacker Umbar Data 1.500 Transaksi Perbankan, Bayar Listrik hingga Urusan Ini

Pertahanan Cyber Al Zaytun Jebol, Hacker Umbar Data 1.500 Transaksi Perbankan, Bayar Listrik hingga Urusan Ini

Pertahanan cyber Mahad Al Zaytun dibobol hacker yang kini membocorkan sejumlah data.-Ist/Tangkapan Layar-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Pertahanan cyber Mahad Al Zaytun diduga sudah jebol oleh hacker dari beberapa kelompok yang kini mengumbar beberapa data rahasia.

Data yang dibocorkan komunitas hacker itu, mencakup transaksi perbankan, daftar dosen Institut Agama Islam (IAI) Al Azis hingga tenaga teknologi informasi (IT) yang dipekerjakan Al Zaytun.

Selain itu, terdapat pula data diri Syekh Panji Gumilang beserta anak-anaknya yang dibocorkan oleh para peretasan.

Menurut keterangan mereka, kebocoran data Al Zaytun tidak akan berhenti sampai di sini. Serangan cyber juga akan terus dilakukan.

BACA JUGA:Banyak Belajar dari Presiden Jokowi, Prabowo Subianto Yakin Menangi Pilpres 2024

Diklaim bahwa pertahanan cyber dari Mahad Al Zaytun sudah runtuh, pada beberapa website dan sub domain website seperti pendaftaran hingga lainnya.

"1.500 data transaksi Institut Agama Islam Al Zaytun. Perbankan: Bank Mandiri. Nomor rekening 134-00-0067xxx-0 dan 134-00-444xxx-1," tulis keterangan tersebut.

Dalam keterangannya hacker dari Vulzsec Team menyatakan bahwa mereka tidak mempublikasikan semua data tersebut, karena menyangkut transaksi perbankan dari mahasiswa.

Dari beberapa sampel data yang dibocorkan terdapat pembayaran untuk biaya pendidikan sebesar Rp.3.900.000, hingga biaya listrik Rp300.000.

BACA JUGA:Hacker Klaim Bobol Data Al Zaytun, Bocorkan Identitas Syekh Panji Gumilang, Aktivitas Perbankan Bocor

Kemudian ada juga transaksi pembayaran untuk buku paket sebesar Rp295.000, dan buku paket lainnya sebesar Rp740.000.

Kemudian untuk data lain dari IAI Al Azis adalah mengenai 26 dosen dan 2 pakar IT. "26 dosen data dibocorkan dan 2 ahli IT," tulis keterangan mereka.

Dari timeline yang dibagikan oleh beberapa kelompok ini, terlihat kebocoran data tersebut mulai diunggah sekitar 3 hari yang lalu atau 28, Juni 2023.

Sementara terkait data alumni yang dibocorkan, mereka diantaranya berasal dari Bandung, Bekasi hingga Tangerang Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: