Pertumbuhan Kredit Bank di Wilayah Cirebon Naik Signifikan, Angkanya Rp49,92 Triliun
Kepala OJK Cirebon, Mohammad Fredly Nasution menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit di wilayah Cirebon masih bertumbuh signifikan di tahun 2023.-OJK-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Hingga April 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) CIREBON mencatat kondisi intermediasi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Ciayumajakuning mengalami pertumbuhan positif.
Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit baik Bank Umum yang berada di wilayah Ciayumajakuning maupun Bank Perekonomian Rakyat (BPR) masih tumbuh positif secara year on year (yoy).
Kepala OJK Cirebon, Mohammad Fredly Nasution menuturkan penyaluran kredit/pembiayaan kantor cabang bank umum dan bank umum syariah di Ciayumajakuning per April 2023 sebesar Rp49,92 triliun.
Angka ini meningkat 7,80 persen yoy dan 0,66 persen ytd. Peningkatan juga terjadi dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK).
BACA JUGA:Diperiksa Bareskrim Polri, Syekh Panji Gumilang Ada di Mana? Infonya Sudah Meluncur ke Jakarta
Di mana DPK yang tercatat sebesar Rp40,57 triliun (April 2023) atau meningkat 1,97 persen yoy dan 0,68 persen ytd.
Pada periode yang sama, rasio profitabilitas yang dicerminkan oleh Return on Asset (ROA) masih tercatat positif sebesar 0,99 persen meskipun mengalami penurunan dibanding periode Desember 2022 sebesar 3,42 persen.
Profil risiko juga masih terjaga dengan nilai NPL sebesar 2,92 persen. Kinerja intermediasi BPR yang tercermin dari penyaluran kredit meningkat 28,62 persen yoy menjadi Rp2,51 triliun.
Kinerja DPK juga meningkat sebesar 17,05 persen yoy atau menjadi Rp2,38 triliun di periode yang sama.
BACA JUGA:Bagaimana Mekanisme Stem Cell? Belajar dari Pengalaman Dahlan Iskan
"Peningkatan kredit dan DPK menunjukan bahwa kondisi perekonomian di Ciayumajakuning sedang menuju recovery setelah pandemi COVID-19," tuturnya.
Dari sisi permodalan yang dicerminkan oleh Capital Adequacy Ratio (CAR), masih terjaga dengan baik dengan CAR BPR per April 2023 sebesar 21,08 persen.
Namun demikian, OJK Cirebon terus mencermati profitabilitas BPR di Ciayumajakuning yang mengalami penurunan, tercermin dalam rasio Return on Asset (ROA) sebesar negatif 2,58 persen.
OJK Cirebon juga terus mendorong agar BPR lebih efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya serta mengedepankan tata kelola yang baik, sehingga Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Non Performing Loan (NPL) dapat menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: