DPRD : Eksekutif Belum Maksimal Tangani Sampah

DPRD : Eksekutif Belum Maksimal Tangani Sampah

SOROTI PENANGANAN SAMPAH. Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Yoga Setiawan SE menyoroti penanganan sampah yang selama ini dilakukan DLH.-Samsul Huda-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Penanganan sampah di Kabupaten Cirebon belum maksimal. Ya, meski berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon.  Terbaru, dibangunnya TPAS Kubangdeleg, di Kecamatan Kawareng.

Yang sampai saat ini belum beroperasi. Sementara jumlah sampah yang diangkut cukup besar. Dari 40 kecamatan. Kapasitas TPA lama di gunungsantri Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan pun tinggal hitungan tahun.

DPRD Kabupaten Cirebon pun tak bosan menyoal persoalan sampah. Parlemen akhirnya menilai, penanganan sampah selama ini belum maksimal.

Apalagi, DLH menyebut baru 250 kilogram saja yang tertangani dari 1,2 ton persebaran sampah yang ada di Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA:SEREM! Ratusan Karyawan Pabrik di Majalengka Kerusupan Masal, Baru Reda setelah 4 Jam

BACA JUGA:Kesurupan Massal Karyawan Pabrik di Majalengka, Konon Gara-gara Buang Pembalut Wanita

Jumlah tersebut masih jauh dari harapan. Padahal, ditahun lalu, sudah dicanangkan agar DLH bisa meningkatkan penanganan sampah. Kalaupun tidak seluruhnya, minimal bisa setengahnya tertangani.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan SE mengatakan, sudah ada solusi yang ditawarkan oleh DPRD dalam penanganan sampah. Yakni, mengalokasikan anggaran sewa armada pengangkut sampah.

"Artinya tidak bisa lagi, DLH beralibi, karena minimnya armada yang dimiliki. Karena tahun kemarin, sudah kita anggarkan. Meskipun untuk sewa armada. Tidak sampai ke pembelian unit," kata Yoga.

Hanya saja, pihaknya belum mengetahui persisnya seperti apa langkah dari DLH. Teknisnya, DLH yang mengetahui. “Nanti kita akan tanyaan langsung ke DLH nya. Itu sudah berjalan atau belum. Kemudian tekhnis pemungutannya seperti apa,” katanya.

BACA JUGA:TERUNGKAP! Tempat Tinggal Syekh Panji Gumilang di Dalam Mahad Al Zaytun, Pindah-pindah seperti Burung

BACA JUGA:Ini Dia 2 Petugas yang Berhasil Gagalkan Penyelundupan Narkoba di Lapas Cirebon, Langsung Dapat Penghargaan

Sebab, kata Yoga, targetnya di 2023 ini, berdasarkan rapat banggar KUAPPAS 2022 lalu, sampah harus bisa ditangani. “Kalau persebaran sampah sejauh ini sebanyak 1,2 ton, minimal separohnya lah bisa diatasi dengan adanya penambahan armada itu,” ungkapnya.

Ia tidak memungkiri, pengadaan armada itu memang dibutuhkan. Hanya saja, belum mampu. Sebab,  harga per unitnya cukup lumayan. Sementara PAD pemerintah daerah masih mirim.

Sebelumnya, Kabid Peringkatan Kapasitas dan Pemulihan Lingkungan DLH Kab Cirebon, Fifi Erneti SSos menuturkan, per harinya setiap orang menghasilkan setengah kilogram sampah. Data ditahun 2022 total sampah per harinya se Kabupaten Cirebon berkisar 1.250 atau 1,2 ton lebih.

“Yang bisa ditangani baru 250 kg, di TPA Gunung Santri. Sisanya belum tergarap,” katanya.

Hal itu bukan tanpa sebab. Karena keterbatasan sumber daya yang dirniliki saat ini. Baik dari segi SDM nya, alatnya maupun anggarannya. Maka masyarakat dihimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menerapkan pola 3R yakni Reuse, Reduce dan Recyle. (sam)

BACA JUGA:DPRD Setujui LKPj Pelaksanaan APBD TA 2022

BACA JUGA:Ada 21 Gedung di Mahad Al Zaytun, Nama Yahudi seperti Yahweh dan Sinagoge Hilang, Kenapa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: