Dua Desa di Majalengka Geger Atas Penemuan Buku Kuno Beraksara Kawi

Dua Desa di Majalengka Geger Atas Penemuan Buku Kuno Beraksara Kawi

Warga Desa Lengkong Kulon maupun Lengkong Wetan digegerkan dengan penemuan sebuah kitab kuno yang disimpan rapi oleh salah seorang mantan kepala desa. -ISTIMEWA-RADAR MAJALENGKA

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM – Warga Lengkong Kulon dan Lengkong Wetan, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka dibuat geger oleh sebuah penemuan buku kuno beraksara kawi.

Buku kuno yang terbuat dari kertas berwarna gelap ini tersimpan rapi oleh seorang mantan kepala desa setempat.

BACA JUGA:Tol Cisumdawu Kapan Dibuka Penuh? Ini Daftar Gerbang Tol yang Bisa Diakses Pengguna

Namun, para tokoh dan sesepuh dua desa tersebut kebingungan, karena tidak mampu menerjemahkan tulisan yang ada didalam buku itu.

Dikatakan dia, sebenarnya buku itu sudah ditemukan sekitar beberapa tahun lalu, namun baru berani dibuka ke publik beberapa hari lalu. Karena sangat penasaran dengan isi kitab yang diyakini berisi tentang sejarah desa atau lainnya.

BACA JUGA:Dari 560 Sanggar Hanya 67 yang Aktif, Begini Cara Disbudpar Kab Cirebon Lestarikan Kesenian Lokal

“Sebenarnya kitab itu sudah ditemukan sejak lama, dan sempat berpindah-pindah tangan, dan kemudian diamankan oleh seseorang yang tidak bisa kami sebutkan,” ucapnya kemarin.

Dia mengaku sudah mencoba mendatangi beberapa koleganya yang mampu membaca aksara kawi, namun cukup kesulitan, karena ada beberapa kata atau huruf yang rusak akibat usia kitab yang sudah lama.

“Kami masih ingin membedah isi kitab itu, apakah ada kaitannya dengan sejarah atau legenda atau hal lainnya,” tambahnya.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Buka Pasar Kreatif Jawa Barat, Jaswita Jabar Pengelolanya

Sementara itu Kang Naro aktivis budaya yang konsen mempelajari sejarah Majalengka, yang juga aktivis Group Majalengka Baheula (Guru Mala) menjelaskan, melihat kertas yang digunakan sebagai alat untuk menulis kitab tersebut, jelas usianya sudah tua. Karena dari tekstur kertas dan jenis kertasnya sudah sangat usang dan lama.

Selain itu sebut dia dari rangkaian huruf yang ada dalam kitab tersebut dipastikan merupakan aksara kawi, yang merupakan huruf Jawa atau Sunda Kuno.

BACA JUGA:Ingin Menikmati Keindahan Alam Kuningan di Akhir Pekan, Menginap di Villa Svarga Cilimus Bisa Jadi Pilihan

Namun demikian, dari beberapa bait dirinya mampu menerjemahkan isi yang ada di dalam kitab tersebut, namun beberapa bagian sangat sulit dibaca karena ada yang sudah rusak atau terhapus.

“Kalau menggunakan teknik alih aksara, kemungkinan kitab itu berisi tentang babad atau cerita rakyat di wilayah tersebut (belum diketahui kemungkinan Lengkong, red).”

“Dari gaya bahasanya sih seperti isi percakapan zaman dulu antara seorang putri dan tokoh patih yang bernama Cati Sagara atau Sagara Sakti,” jelasnya.

BACA JUGA:Untuk Biaya Persalinan, Selebgram Dennis Chariesta Buka Donasi di Medsos, Segini Uang yang Terkumpul

Babad itu kata dia merupakan campuran dari cerita legenda, mistis juga sejarah yang sudah melegenda.

Namun dirinya masih belum memastikan apakah kitab itu merupakan babad, cerita atau sejarah karena halaman yang bisa diterjemahkan baru sebagian kecil saja.

Untuk bisa membongkar semua isinya kata dia, maka sebaiknya dilakukan penelitian mendalam dengan melibatkan ahli bahasa sansekerta.

“Kalau ingin terungkap tentunya bisa mengundang ahli bahasa sansekerta, budayawan dan sejarawan sehingga isinya nanti bisa dibedah dan di kupas, apa sesungguhnya isi dari kitab kuno tersebut,” pungkasnya. (pai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase