Awal Mula Kisah Aryanto Misel, Profesor Kampung dari Lemahabang Cirebon, Bisa Ubah Premium Jadi Pertamax

Awal Mula Kisah Aryanto Misel, Profesor Kampung dari Lemahabang Cirebon, Bisa Ubah Premium Jadi Pertamax

H Aryanto Misel yang berjuluk profesor kampung dari Lemahabang, Cirebon yang menemukan Niku Banyu atau Nikuba.-Andri Wiguna-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Tahun 2017 adalah perjumpaan pertama kali wartawan radarcirebon.com dengan Aryanto Misel yang berjuluk profesor kampung di kediamannya, Dusun 3, RT 20 RW 06, Desa/Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.

Di rumah itulah, awal mula kisah Niku Banyu atau Nikuba yang diteliti oleh Aryanto Misel hingga hasil inovasinya menarik perhatian perusahaan otomotif di Italia.

Pria asal Semarang itu, sudah lebih dari 30 tahun tinggal di Kecamatan Lemahabang. Karena banyak melahirkan inovasi, dia pun memiliki gelar profesor kampung.

Sekarang, justru Aryanto Misel lebih dikenal denga sebutan profesor tanpa gelar. Waktu itu, dia menunjukkan Akashu. Sebuah cairan untuk menaikan kadar oktan bahan bakar kendaraan.

BACA JUGA:Siap-siap! Korlantas Polri Gelar Operasi Patuh 2023 Mulai Senin Depan

Dengan cairan Akashu itu, dia mengklaim dapat mem-boosting kadar oktan pada BBM menjadi lebih tinggi.

Misalnya dari Premiun dengan Oktan 88, dengan Akashu bisa melonjak menjadi Oktan 92 atau setara dengan Pertamax.

"Kalau Pertamax pakai Akashu ini, bisa melonjak oktannya jadi seperti Pertamax Plus. Oktan 95," tandas Aryanto, waktu itu.

Akashu, kata Aryanto, merupakan cairan adiktif yang bisa bereaksi dengan BBM. Sehingga kualitas pembakaran mesin menjadi lebih baik dan oktan pun naik.

BACA JUGA:Bareskrim Polri Mulai Mengusut Transaksi Mencurigakan pada 256 Rekening Milik Panji Gumilang

Dengan demikian, konsumsi BBM bisa ditekan dan cairan ini, diklaim tidak akan merusak mesin. "Ini sudah mendapat sertifikat Lemigas, sudah teruju," tandasnya.

Menariknya, bukan hanya dengan BBM jenis Premium, Pertamax atau Pertalite. Cairan ini bisa bereaksi dengan jenis solar. 

Dengan solar biasa yang dicampur Akashu dapat berubah menjadi cetane 57/60 atau setaara dengan solar super.

Pada waktu itu, Aryanto juga sudah memperkenalkan Nikuba. Menurut dia, alat ini adalah semacam reaktor yang dapat memproduksi hidrogen dan dapat menghemat pemakaian BBM sampai 70 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: