Awal Mula Kisah Aryanto Misel, Profesor Kampung dari Lemahabang Cirebon, Bisa Ubah Premium Jadi Pertamax

Awal Mula Kisah Aryanto Misel, Profesor Kampung dari Lemahabang Cirebon, Bisa Ubah Premium Jadi Pertamax

H Aryanto Misel yang berjuluk profesor kampung dari Lemahabang, Cirebon yang menemukan Niku Banyu atau Nikuba.-Andri Wiguna-radarcirebon.com

BACA JUGA:Imbang Lawan Arema, Luis Milla Akui Salah Lakukan Pergantian Pemain

Aryanto juga menjelaskan makna dari nama-nama teknologi temuannya. Akashu ternyata Allah Kuasa Atas Segala Usaha.

Sedangkan Nikuba berarti Niku Banyu atau dalam Bahasa Indonesia berarti Itu Air. Lantas, dari mana Aryanto bisa mendapatkan banyak temuan tersebut? Apakah berlatar belakang insinyur atau lainnya?

Oh ternyata tidak. Aryanto adalah sosok profesor kampung dengan ijazah SMP. Meski sempat mengenyam pendidikan SMA, tapi tidak sampai lulus.

"Waktu kelas 3 SMA, sudah terlena dengan dunia kerja. Jadi kalau ijazah ya cuma punya sampai dengan SMP," sebutnya.

BACA JUGA:Tol Cisumdawu Jadi Kado HUT RI ke-78, Diresmikan Presiden Jokowi Agustus 2023

Masa remajanya dihabiskan dengan merantau ke Jakarta dan mengadu nasib. Sebab, dia berasal dari keluarga tidak mampu.

"Jangankan buat sekolah, untuk makan saja susah. Jadi saya bawa bekal seadanya, tidak ngasih tau orang tua. Saya berangkat ke jakarta," katanya.

Dari Semarang, Aryanto yang masih remaja pergi ke Jakarta. Di sana dia hidup dengan pekerjaan semir sepatu dan jualan koran.

"Saya sering lihat dan main ke sekolah. Lihat anak-anak belajar. Akhirnya ada guru yang nawarin buat sekolah," tuturnya.

BACA JUGA:Puting Beliung di Indramayu Dikaitkan dengan Al Zaytun, Warganet: Alam Murka Sama Gumilang

Karena itu, Aryanto menempuh pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Jakarta.

Saat sudah sekolah itulah, kepandaian Aryanto ternyata sangat terlihat. Karenanya, banyak teman-temannya yang sampai harus datang ke stasiun, agar bisa belajar dengan Aryanto.

Sampai kisah itu menarik salah satu orang tua temannya yang menawarkan untuk tinggal di kediamannya. Ternyata di situ nasib Aryanto berubah drastis.

"Sambil sekolah sudah mulai belajar dan tertarik dengan kimia. Jadi saya ini kutu buku dan favoritnya buku kimia," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: