BAKAL GEGER! Ada Monique Rijkers di Mahad Al Zaytun, Pakai Baju Bintang Daud

BAKAL GEGER! Ada Monique Rijkers di Mahad Al Zaytun, Pakai Baju Bintang Daud

Aktivitis Keagamaan khususnya Yahudi, Monique Rijkers hadir di peringatan 1 Muharram di Mahad Al Zaytun.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Aktivis Pro Israel dan Yahudi, Monique Rijkers hadir di peringatan 1 Muharram Mahad Al Zaytun memenuhi undangan Syekh Panji Gumilang.

Sejumlah tokoh memang hadir di LKM Rahmatan Lil Alamin Mahad Al Zaytun tersebut sosok Monique Rijkers.

Dalam kesempatan itu, Monique mengaku terkejut dengan kondisi Al Zaytun yang sesungguhnya. Yang benar-benar menunjukkan perdamaian dan toleransi.

Bahkan, dirinya diizinkan memakai baju dengan logo Bintang Daud. Sesuatu yang sangat sensitif bila dipakai di luar sana.

BACA JUGA:WOW! Connie Rahakundini Bakrie Hadir di Mahad Al Zaytun, Ikut Peringatan 1 Muharram

"Di sini, di Indramayu ini saya bisa memakai Baju Bintang Daud dan diizinkan. Ini luar biasa," bebernya.

Seperti diketahui, Monique Rijkers belakangan ini viral di media sosial karena menganjurkan pesantren lain untuk mengikuti mengucapkan salam Havenu Shalom Aleichem.

Dalam kesempatan itu, Monique bicara mengenai perdamaian dan toleransi yang benar-benar diterapkan di Mahad Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang. Tidak sekadar menjadi jargon.

"Damai pasti baik. Damai dimulai dari diri sendiri. Saya menemukan damai mulai dari Al Zaytun. Damai dimulai dari Al Zaytun untuk Indonesia yang damai dan lebih baik," bebernya.

BACA JUGA:Damkar Kota Cirebon Mulai Diperhatikan, Begini Penjelasan Sekda Soal Gedung Baru

Disampaikan dia, Syekh Panji Gumilang adalah sosok negarawan. Karena memiliki visi toleransi dan perdamaian untuk persatuan.

"Tidak pernah ada yang salah dengan perdamaian. Tidak pernah ada yang salah dengan toleransi," bebernya.

Monique mengaku dikritik karena membela Al Zaytun. Kemudian dikritik karena menyebut soal toleransi yang seharusnya ada batasnya.

"Saya bertanya kepada syekh, apakah toleransi ada batasnya? Dijawab syekh, tidak ada batasnya. Tapi untuk kebaikan. Kita tidak toleran pada kekerasan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: