Bupati Tinjau Lokasi

Bupati Tinjau Lokasi

KRAMATMULYA - Ambruknya atap gedung TK Unggulan Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, mengundang perhatian orang nomor satu dan dua di kota kuda. Hanya selang beberapa saat setelah mendapat informasi, Bupati Utje Ch Suganda dan Wabup H Acep Purnama SH MH langsung menuju lokasi kejadian. Tiba di kompleks eks SBI Cikaso, bupati dan wabup bergegas menuju gedung TK yang berada di bagian belakang. Keduanya melewati garis polisi yang membentang di pintu masuk ke TK unggulan. Usai memeriksa kondisi kelas yang ambruk, bupati mengatakan, pihaknya akan segera memerintahkan instansi terkait seperti Dinas Pendidikan serta Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya untuk melakukan evaluasi juga penanganan atas musibah ambruknya atap kelas tersebut. Utje juga mengimbau kepada pihak sekolah untuk sementara ruangan kelas tidak digunakan. Termasuk tiga ruang kelas yang kondisinya masih utuh. Hal itu untuk menghindari kejadian susulan yang lebih buruk. \"Bagaimana pun bangunan dengan rangkaian baja ringan seperti ini pasti akan saling terhubung antara bangunan yang satu dengan lainnya. Sebaiknya ruangan di sebelahnya jangan dipakai dulu hingga dilakukan perbaikan, dan dipastikan bangunan tersebut aman. Setelah dilakukan pengecekan dan hasilnya diketahui barulah bisa digunakan kembali,\" kata Utje. Menurut Utje, yang perlu dilakukan sekarang yakni menghilangkan trauma siswa TK yang saat kejadian berada di dalam kelas. Misalnya memberikan semangat dan motivasi kepada para murid. “Kejadian ini tidak ada yang mengharapkan, dan ini musibah. Untuk sementara waktu, para siswa jangan dulu masuk ke dalam kelas untuk menghilangkan trauma mereka,” katanya. Terkait kemungkinan adanya kesalahan teknis saat pemasangan rangka baja, bupati mengatakan, belum bisa memerkirakan. Karena menurutnya, diperlukan penelitian di lapangan. Karena itu, pihaknya lebih memilih menunggu hasil evaluasi dan penyelidikan dari pihak berwajib. “Secepatnya akan dilakukan evaluasi dengan pihak-pihak terkait. Kami terus melakukan koordinasi menyangkut kejadian tersebut. Jadi, belum bisa dikatakan siapa yang salah dalam kejadian ini,” ungkapnya. Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kuningan Drs Dedi Supardi MPd menerangkan, bangunan kelas TK yang ambruk tersebut dibangun melalui program swakelola. Soal anggaran pembanggunannya, berasal dari bantuan pemerintah pusat dan sharing dana daerah yang dimulai tahun 2005. Pembangunannya dilakukan secara bertahap, tergantung alokasi anggaran dari pemerintah pusat. “Ya, anggarannya dari pemerintah pusat dan sharing dana daerah. Pengerjaan dilakukan secara swakelola,” tutur Dedi. Atas kejadian tersebut, Dedi tidak bisa menyimpulkan siapa yang bersalah. Pihaknya menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada pihak berwajib. \"Bangunan kelas ini mulai digunakan tahun 2006 lalu yang berarti baru berusia delapan tahun lebih. Kami tak bisa menyimpulkan apakah penyebab ambruknya atap kelas ini karena faktor alam atau sebab lainnya. Semuanya masih dalam proses pemeriksaan pihak berwajib,\" ujar Dedi. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: