Orang Tua Santri Al Zaytun Mulai Mengeluh

Orang Tua Santri Al Zaytun Mulai Mengeluh

Panji Gumilang diduga menggelapkan uang yayasan Pondok Pesantren Al Zaytun.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Orang tua santri yang anaknya mondok di Mahad Al Zaytun Indramayu, mulai mengeluh dengan adanya pemblokiran rekening milik pondok pesantren (Ponpes).

Para orang tua santri yang biasanya mengirimkan uang lewat transfer bank, kini tidak bisa lagi menggunakan sistem tersebut untuk kebutuhan anak mereka.

Untuk mengirimkan uang bagi kebutuhan anak, para orang tua santri harus datang langsung ke Al Zaytun yang berada di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.

Seperti diketahui, ratusan rekening milik Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, dibekukan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

BACA JUGA:Mahfud MD Sebut Al Zaytun Tarik Uang Tiap Hari dari Rekening yang Diblokir PPATK

Sejumlah rekening milik Al Zaytun yang dibekukan tersebut, dilakukan untuk proses analisis keuangan.

Menurut Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, jumlah rekening yang dibekukan berjumlah 256 rekening. Kendati demikian, transaksi keuangan masih bisa dilakukan.

Termasuk untuk kebutuhan operasional pesantren. Ratusan rekening itu, semuanya terkait dengan Al Zaytun dan Panji Gumilang selaku pimpinan ponpes. "Semua yang kami analisis (diblokir)," kata Ivan Yustiavandana.

Keterangan serupa juga disampaikan Menko Polhukam, Mahfud MD yang menyatakan bahwa Al Zaytun masih bisa menarik dana untuk keperluan operasional.

BACA JUGA:MENGHITUNG HARI Tanggal Penting Bagi Mahad Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang di Tengah Kasus Hukum

Di sisi lain, pasca pemblokiran rekening milik Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang memang menginstruksikan untuk tidak melakukan transfer.

Sementara ini, kata Syekh Panji, transaksi keuangan dilakukan dengan cara tradisional yakni sistem setor tunai yang dilakukan kepada bendara.

Dengan penerapan sistem ini, sejumlah orang tua santri kini mengalami kesulitan untuk mengirimkan uang. Lestari, salah satu orang tua santri dari Tangerang, kini harus datang ke Al Zaytun untuk mengirimkan uang.

Kebutuhan anaknya yang harus dipenuhi setiap bulan, kini harus dikirimkan lewat tunai. Lestari berharap, persoalan rekening ini bisa ada jalan keluarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: