Penampakan Macan Dahan, Pemburu Eksotis Penghuni Pegunungan Tropis Indonesia, Bahayakah Bagi Pendaki?

Penampakan Macan Dahan, Pemburu Eksotis Penghuni Pegunungan Tropis Indonesia, Bahayakah Bagi Pendaki?

Penamkan Macan Dahan di Hutan Kerinci yang tertangkap kamera video Taman Nasional Kerinci Seblat. Foto:-Tangkapan layar-@KementerianLHK

RADARCIREBON.COM - Baru-baru ini akun media sosial Twitter @KementerianLHK mengunggah rekaman video gitam putih yang menunjukan penampakan Macan Dahan.

Hewan liar tampak berjalan dengan tenang di tengah kegelapan malam hutan tropis Taman Nasional Kerinci Seblat. Salah satu jenis kucing liar ini melintasi padatnya vegetasi hutan di Gunung Kerinci.

Tampak motif awan pada tubuhnya. Ciri khas yang membedakan Macan Dahan dengan jenis kucing liar lainnya. Sangat eksotis.

"Bagiamana reaksi kalian kalau melihatnya, Sobat Hijau?," demikian akun @KementerianLHK memulai keterangan dalam twitt-nya tersebut.

Lebih lanjut, Kementerian LHK menjelaskan, bahwa Macan Dahan merupakan spesies kucing liar endemik Asia Tenggara.

"Macan dahan merupakan salah satu spesies kucing liar yang berasal dari Asia Tenggara. Jenis ini memiliki pola awan pada tubuhnya yang menjadi salah satu bentuk adaptasi di habitatnya," jelasnya.

Macan Dahan merupakan hewan pemangsa yang aktif berburu pada malam hari. Hewan buas ini tergolong kucing pemalu. Hidupnya soliter dan lebih sering menyendiri.

BACA JUGA:Panji Gumilang Masih Keturunan China, dengan Nama ‘Pan Ming Lang’, Cek Fakta Berikut Ini

BACA JUGA:Misteri Sosok Nenek dan Anak Kecil Penghuni Balai Kota Cirebon, Seorang Wartawan Sampai Ngacir

Karena sifatnya tersebut, Macan Dahan juga dijuluki sebagai hewan misterius karena jarang sekali kesempatan manusia berpapasan dengannya secara langsung di dalam hutan. 

Oleh karena itu, meski tergolong hewan pemangsa, Macan Dahan dinilai tidak membahayakan bagi para pendaki.

Macan Dahan dewasa memiliki motif yang sangat indah di tubuhnya. Terdapat pola menyerupai awan yang bermanfaat untuknya berkamuflasi di dalam hutan.

"Pola-pola awan ini menjadi kamuflase yang sempurna dan memudahkan predator ini utk berburu mangsa di lebatnya hutan hujan tropis," demikian dijelaskan akun Twitter @KementerianLHK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: