Waspada! Indonesia Sedang Diadu Domba oleh Negara Adidaya

Waspada! Indonesia Sedang Diadu Domba oleh Negara Adidaya

Mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono saat menjadi narasumber dalam sebuah diskusi Jakarta Lawyer Club (JLC) yang disiarkan oleh TVOne pada 3 Mei 2011.-Tangkapan layar-

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengingatkan kepada seluruh Bangsa Indonesia agar tidak mudah di adu domba oleh kepentingan asing.

Mengutip dari sebuah video yang ter-upload di aplikasi Snack Video dan di re-post pada akun Instagram pribadinya, AM Hendropriyono mengatakan bahwa bangsa Indonesia sedang diadu domba.

Hal ini karena efek perang di Eropa antara Rusia versus Ukraina yang hingga saat ini belum kunjung usai.

Akibat dari perang ini, ekonomi negara-negara Eropa mengalami kemunduran. 

BACA JUGA:Temui Bocil Penjual Sayuran, Uu Ruzhanul: Ajarkan Kemandirian dan Kerja Keras

"Ekonomi mereka kedodoran, sampai-sampai mereka susah makan. Bahkan, kerusuhan terjadi dimana-mana," bebernya.

Dengan adanya sejumlah persoalan ini, Hendro memaparkan bahwa hampir seluruh ilmuan politik di dunia mengemukakan bahwa geopolitik di Eropa ingin digeser ke Asia.

"Secara strategis Asia Tenggara menjadi pilihan. Para negara adikuasa ingin Laut China Selatan membara," imbuhnya.

Mereka, lanjut Hendropriyono, 4 angkatan perang, mulai dari Darat, Laut, udara serta angkatan cyber sudah bersiap-siap.

BACA JUGA:Dipenjara Akibat Dugaan Penistaan Agama, Panji Gumilang Disarankan Minta Maaf dan Taubat

"Angkatan perang cyber akan bertempur di medan perang psikologis. Tugas mereka yang menghasut masyarakat," imbuhnya.

Saat ini isu yang sedang hangat adalah Al Zaytun, antara yang pro dan kontra terus diobok-obok oleh pasukan angkatan cyber.

Sementara, 5 tahun yang lalu yang digoreng adalah PKI dengan anti PKI. Kemudian, NII dan lain sebagainya.

"Jadi, kalau ada yang mengatakan ah..tidak mungkin bangsa kita bisa diadu, itu buktinya Suriah. Mereka juga bilangnya begitu, ah tidak mungkin. Tapi, buktinya sekarang bisa lihat," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase