Bandara Kertajati Menggeliat Lagi, Garuda Indonesia Kembali untuk Penerbangan Umrah Reguler, Terisi 90 Persen

Bandara Kertajati Menggeliat Lagi, Garuda Indonesia Kembali untuk Penerbangan Umrah Reguler, Terisi 90 Persen

Bandara Kertajati menggeliat lagi dengan adanya penerbangan umrah dari Maskapai Garuda Indonesia.-Info BIJB-radarcirebon.com

BACA JUGA:Ternyata Sederhana, Cara Bojan Hodak Membangun Kekompakan Pemain Persib Jelang Lawan Persis Solo

"Saya ingin memastikan semua jemaah umrah dan haji dari Jawa Barat yang 70 ribu per tahun harus di Kertajati," kata Kang Emil.

Kendati demikian, Kang Emil mengakui bahwa penerbangan umrah ini, sangat bergantung dengan ketersediaan pesawat dan maskapai yang melayani.

"Problen Kertajati, bagaimana memastikan pesawat memadai untuk captive umrah dan haji. Juga untuk di level antar provinsi dan wilayah," ujarnya di Gedung Pakuan, beberapa waktu lalu.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menjelaskan, selain Kertajati juga ada kota lainnya untuk penerbangan internasional tersebut yakni Yogyakarta, Makassar, Surabaya, dan Banda Aceh.

BACA JUGA:Door to Door Bandung - Kertajati Tetap 2 Jam, Perlu Transportasi yang Memadai

Sedangkan tujuan penerbangannya adalah Jeddah dan Madinah di Arab Saudi atau untuk layanan umrah.

Bila sebelumnya Bandara Kertajati melayani penerbangan umrah tak berjadwal, dengan adanya  Maskapai Garuda Indonesia tentu perjalanan ini dapat dilayani secara reguler.

"Penerbangan umrah tumbuh signifikan, khususnya animo masyarakat untuk segera berangkat menuju ke Tanah Suci pada fase endemi," kata Irman, pada keterangan yang dilansir dari Antara.

Dijelaskan Irfan pengoperasian penerbangan tersebut dimulai pada Agustus nanti dengan rute Banda Aceh - Jeddah (PP) dengan frekuensi 1 kali dalam 2 minggu.

BACA JUGA:Kenapa Pemilik Gelar Elang dan Tubagus Disebut Keturunan Walisongo Terkuat? Begini Penjelasan Sesepuh Banten

Kemudian diikuti penerbangan Kertajati - Jeddah (PP) dengan frekuensi 1 minggu sekali dimulai 6 Agustus.

Selain di 5 kota tersebut, untuk penerbangan dari Jakarta juga dilakukan penambahan menjadi 16 kali per minggu untuk Jakarta - Jeddah.

Sedangkan penerbangan Jakarta - Madinah menjadi 7 kali per Minggu dan ditetapkan mulai Agustus.

"Ini adalah optimalisasi jaringan penerbangan menuju Timur Tengah. Kami juga melakukan penambahan frekuensi rute Jakarta - Jeddah dan Jakarta - Madinah," kata Irfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: