Husein Sastranegara Turun Tahta, Bandara Internasional Bakal Dipangkas, BIJB Kertajati Ikut Kena Imbas?
Perampingan bandara internasional diprediksi tidak akan berdampak pada BIJB Kertajati di Majalengka.-BIJB-radarcirebon.com
MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Jumlah Bandar Udara (Bandara) yang melayani penerbangan internasional bakal dirampingkan lagi. Dari 32 yang ada saat ini, akan dipangkas hanya menjadi 15 Bandara internasional saja.
Padahal belum lama ini jumlah bandara di Indonesia juga banyak yang turun kelas. Dari 340 bandara, ada 8 bandara yang turun kelas. Kedelapan itu di antaranya termasuk Bandara Husein Sastra Negara, Bandung.
Dengan begitu, ada 17 bandara internasional lagi yang bakal turun tahta. Bandara itu hanya melayani rute penerbangan domestik.
Lalu, pertanyaannya bagaimana nasib Bandara Kertajati Majalengka? Apakah ikut turun kasta? Atau tetap bertahan dengan mimpi-mimpinya menjadi bandara internasional?
BACA JUGA:Keluarga Histeris, Dafiar Akbar Pendaki Gunung Ciremai yang Hilang Ditemukan Petani
Memang belum ada penjelasan tentang nasib 17 bandara yang bakal turun kasta lagi. Masih menunggu “seleksi” dari kementerian perhubungan.
Tapi, jika melihat situasi dan kondisi serta kreterianya, nasib Bandara Kertajati bakal aman melayani rute internasional. Bandara ini sudah menjadi yang terbesar ke dua di Indonesia.
Selain itu, bandara di Jawa Barat yang melayani rute internasional, yakni Husein Sastranegara sudah lama turun tahta. Harapan satu-satunya tinggal BIJB Kertajati.
Ditambah, masyarakat Jawa Barat adalah pengguna penerbangan rute internasional paling banyak. Hal-hal itulah yang memungkinkan BIJB Kertajati tetap menjadi bandara internasional.
Seperti diketahui, pada tahun 2020, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membahas perampingan bandara internasional.
Saat itu ada keputusan bahwa ada delapan bandara yang turun kelas menjadi bandara domestik. Termasuk salah satunya Bandara Husein Sastranegara di Bandung Jawa Barat.
Pada Februari lalu, pemerintah kembali menginginkan membatasi jumlah bandara internasional hanya menjadi 15 saja.
Wacana ini sempat disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya, tujuan perampingan itu untuk mendorong pariwisata Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: