Pengembangan Bandara Kertajati Belum Selesai, Bakal Lebih Besar dari Terminal 3 Bandara Soetta
Penurut para pengamat, pembangunan Bandara Kertajati Majalengka dilakukan tanpa adanya perhitungan tepat.-Ist-radarcirebon.com
MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Bandara Kertajati saat ini menjadi nomor 2 terbesar di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta. Namun, pengembangannya masih belum selesai.
Terdapat 2 tahap pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka pada periode 2018 sampai dengan 2032 nanti.
Pengembangan tersebut mencakup perluasan terminal untuk dapat mengakomodir jutaan penumpang setiap tahunnya. Sehingga pada tahap ultimate ukurannya bakal lebih besar dari Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Presiden RI, Ir Joko Widodo yakin bahwa bandara ini akan menjadi masa depan Indonesia. Tentunya dengan dukungan infrastruktur Tol Cisumdawu yang saat ini sudah beroperasi.
BACA JUGA:Peringati Hari Kemerdekaan RI ke-78, PT Cirebon Power Services Gelar Aksi Donor Darah
Dengan kemudahan akses tersebut, Bandara Kertajati bakal dioptimalkan dan direncanakan beroperasi penuh pada 29 Oktober 2023 nanti setelah penataan rute penerbangan.
"Bandara ini akan menjadi masa depan kita," kata Presiden Jokowi saat meresmikan Tol Cisumdawu, belum lama ini.
Bahkan Presiden Jokowi mengaku sudah banyak investor yang hendak masuk equity-nya ke bandara tersebut dan akan diumumkan sebelum Oktober nanti.
Dikutip dari publikasi PT BIJB (Perseroda), terdapat 4 tahap pengembangan Bandara Kertajati. Mengacu pada proyeksi tersebut, saat ini sudah ada di tahap 1B.
Adapun Tahapan Pengembangan BIJB Sesuai KP 954/2014, yaitu sebagai berikut :
TAHAP 1 A , periode 2018 - 2024 Dengan luasan terminal 96.280 m² memiliki kapasitas rencana 5,6 juta - 12 juta pax/tahun.
TAHAP 1 B , periode 2024 - 2027 Dengan penambahan luasan hingga 121.000 m² memiliki kapasitas rencana hingga 17,2 juta pax/tahun.
TAHAP 2 , periode 2027 - 2030 Dengan penambahan luasan hingga 162.051 m² memiliki kapasitas rencana hingga 22,8 juta pax/tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: