Door to Door Bandung - Kertajati Tetap 2 Jam, Perlu Transportasi yang Hemat Biaya dan Keringat

Door to Door Bandung - Kertajati Tetap 2 Jam, Perlu Transportasi yang Hemat Biaya dan Keringat

Masalah transportasi dari Bandung ke Bandara Kertajati perlu dibenahi untuk kemudahan penumpang. -Artanto Ishaam/Ist-radarcirebon.com

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Perjalanan Bandung - Kertajati bagi masyarakat tetap membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Apalagi menggunakan angkutan umum.

Misalnya, rute Bus Damri dari Terminal Cicaheum jurusan Indramayu yang juga melayani perjalanan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, memerlukan waktu sekitar 2 jam.

Bus Damri dari Terminal Cicaheum berangkat sekitar pukul 05.30 WIB. Tapi masih harus mampir ke Alun-alun Ujung Berung dan baru masuk Tol Cisumdawu via Gerbang Tol Pamulihan.

Dengan jadwal perjalanan pukul 05.30, Bus Damri baru tiba di Bandara Kertajati sekitar pukul 07.20 WIB. Atau hampir 2 jam perjalanan.

BACA JUGA:Pesan Ketua Bawaslu RI Usai Pelantikan di Jakarta: Tolong Segera Lakukan

Begitu juga angkutan shuttle yang kebanyakan diberangkatkan dari sekitaran Pasteur dan Buah Batu. Perjalanan via akses Tol Purbaleunyi, Tol Cisumdawu dan Tol Cipali tersebut sekitar 1,5 jam.

Namun bisa dibilang bagi warga Bandung, perjalanan ke Bandara Kertajati membutuhkan waktu 2-2,5 jam door to door. Juga biaya yang tentu lebih tinggi ketimbang ke Bandara Husein Sastranegara. 

Jarak tempuh dari BIJB Kertajati ke Kota Bandung mencapai 98 kilometer, terutama di kawasan Pasteur dan sekitarnya. Sementara untuk wilayah timur seperti Buah Batu, Cileunyi dan sekitarnya memang jauh lebih dekat.

Karena itu, waktu tempuh door to door atau dari rumah sampai ke Bandara Kertajati berkisar 2 hingga 2,5 jam termasuk dengan kemungkinan kemacetan.

BACA JUGA:Cara Pemkab Cirebon Kendalikan Inflasi dan Dampak El Nino, Ada Gerakan Pangan Murah

Seperti diberitakan sebelumnya, pengamat penerbangan, Gerry Soejatman meminta pemerintah untuk memperhatikan hal ini, bila Bandara Kertajati ingin diseriusi mengambil segmen penumpang dari Bandung.

Menurutnya, selain waktu ada juga cost door to door masyarakat Bandung yang lebih tinggi, karena harus terbang dari Bandara Kertajati. Oleh karena itu, diperlukan sarana transportasi yang memadai, andal dan murah.

Bagi Gerry, masalah penyediaan angkutan umum ini jauh lebih penting ketimbang polemik lainnya. Karenanya, dia meminta masyarakat untuk lebih concern pada hal ini, dan menuntut Pemprov Jabar menyediakan layanan transportasi yang memadai. 

Di sisi lain, pemerhati penerbangan, Alvin Lie menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan penumpang dari Bandung belum tentu beralih ke Bandara Kertajati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: