Wilayah Utara Jawa Barat akan Gantikan Bandung, Mulai Patimban sampai Cirebon, Sudah Ada Bandara

Wilayah Utara Jawa Barat akan Gantikan Bandung, Mulai Patimban sampai Cirebon, Sudah Ada Bandara

Wilayah Pantura Jawa Barat akan menjadi pusat ekonomi Jabar di masa yang akan datang.-Seno-radarcirebon.com

BANDUNG, RADARCIREBON.COM – Gubernur M Ridwan Kamil menyebut bahwa kawasan utara akan menggantikan Bandung sebagai pusat dari Provinsi Jawa Barat.

Oleh karena itu, Kawasan Rebana yang diharapkan dapat menjadi penggerak baru dari pertumbuhan ekonomi.

Kawasan utara Jawa Barat ini, mencakup Kabupaten Majalengka, Subang, Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Sumedang.

Sedangkan wilayah Kabupaten Kuningan dan Kota Cirebon masuk sebagai Kawasan Pendukung dari Rebana.

BACA JUGA:Pujian Setinggi Langit ke Pemain Muda Persib Bandung, Gaya Permainannya Disebut Mirip Lionel Messi

Konsep Kawasan Rebana sendiri, menyeimbangkan antara kehidupan dan industrialisasi. Sehingga akan sangat berbeda dengan kawasan industri yang ada sekarang ini.

Apalagi, kawasan utara dan timur dari Provinsi Jabar juga didukung dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati juga akses tol yakni Tol Cipali dan Cisumdawu.

Mengenai konsep dari Kawasan Rebana, Ridwan Kamil mengungkapkan, pusat industri tersebut tidak boleh mengesampingkan hiburan hingga kehidupan masyarakat.

“Lokomotifnya ekonomi, (tidak, red) melupakan lifability keseimbangan," tutur Kang Emil, di Masjid Al Jabbar saat Kickoff West Java Festival 2023, 5 Tahun Pembangunan Jabar Juara bersama Forum Pemimpin Redaksi Serikat Perusahaan Pers (SPS).

BACA JUGA:Galeri Rasulullah Masjid Al-Jabbar Dilengkapi Teknologi Canggih, Bisa Rasakan Sensasi Naik ke Langit ke-7

Karena itu, sambungnya, di Rebana melahirkan 13 Kawasan Peruntukan Industri (KPI) baru. Yaitu KPI Patimban, KPI Cipali Subang Barat, KPI Cipali Subang Timur, KPI Cirebon, KPI Patrol, KPI Losarang, KPI Tukdana, KPI Cipali Indramayu, KPI Balongan, KPI Krangkeng, KPI Jatiwangi, KPI Kertajati-Jatitujuh dan KPI Butom. 

“Yang batasnya sudah kami batasi. Tidak boleh mengambil sawah. Karena sawah adalah sesuatu yang sakral," ucap Kang Emil, sapaan akrabnya, dalam acara yang mengangkat tema 'Transformasi Media untuk Bangkit Bersama'.

Sehingga, imbuh Kang Emil, meski saat ini Jabar memiliki pabrik paling banyak di Indonesia, tapi surplus swasembada beras hingga 1,3 juta ton per tahun. Tiga besar daerah penghasilan beras se-Indonesia ada di Jawa Barat. "Jadi Rebana itu mengkoreksi," tukas gubernur.

Kang Emil menerangkan, jumlah penduduk Jabar saat ini sebanyak 50 juta. Menuju Jabar Juara di Asean atau Nasional, jelasnya, kuncinya hanya satu. Yakni melalui industrialisasi. "Negara ini rada kelewat dari pertanian. Industrinya nanggung, lompat ke revolusi komunikasi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: