Bukan Didasar Laut Jawa, Inilah Harta Karun Indonesia yang Terancam Hilang
Salju abadi di Puncak Jaya Pegunungan Cartenz Papua terancam hilang akibat perubahan iklim.-Bakri.uma.ac.id-
Kondisi kian buruk pada periode 2015-2016 tatkala Indonesia dilanda fenomena El Nino kuat, dimana suhu permukaan menjadi lebih hangat. Akibatnya, gletser di Puncak Jaya mencair 5 meter per tahun.
Periode 2015-2022, laju penurunan es terus terjadi dan seakan tidak terhenti.
BACA JUGA:WOW! Akan Ada 13 Kota Baru di Kawasan Metropolitan Rebana Berbasis Industri Modern
Catatan BMKG memperlihatkan ketebalan es mencair sebanyak 2,5 meter per tahun pada periode tersebut. pada Desember 2022 diperkirakan ketebalan es yang tersisa hanya 6 meter.
Sementara itu, tutupan es pada tahun 2022 berada di angka 0,23 km2 atau turun sekitar 15 persen dari luasan pada bulan Juli tahun 2021 yaitu 0,27 km2.
”Fenomena El Nino tahun 2023 ini berpotensi untuk mempercepat kepunahan tutupan es Puncak Jaya,” ujarnya.
Kepunahan salju abadi di Puncak Jaya memiliki dampak besar bagi berbagai aspek kehidupan di wilayah tersebut dan ekosistem yang ada di sekitar salju abadi menjadi rentan dan terancam.
BACA JUGA:Ini Dia, 10 Rute Domestik yang Diajukan Bandara Kertajati saat Beroperasi Penuh di Bukan Oktober
Dampak lain dari mencairnya es di Puncak Jaya adalah adanya kontribusi terhadap peningkatan tinggi muka laut secara global.
Karena itu, penting bagi seluruh pihak untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya dalam menjaga lingkungan.
Upaya mitigasi perubahan iklim sudah sepatutnya menjadi fokus dari seluruh aksi yang dilakukan.
Mitigasi ini tentu tidak bisa dikerjakan oleh hanya segelintir orang. Dibutuhkan kemauan dan kesadaran dari seluruh pihak mulai dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk saling bergandeng tangan untuk melakukan aksi-aksi nyata dalam melakukan mitigasi perubahan iklim yang terjadi di dunia, khususnya di Indonesia.
BACA JUGA:Ini Dia, 10 Rute Domestik yang Diajukan Bandara Kertajati saat Beroperasi Penuh di Bukan Oktober
Caranya, dengan melakukan pengurangan emisi gas rumah kaca dan membangun energi terbarukan.
Poin ini menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan perubahan ikim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase