Kecewanya Warga Majalengka, Sawah Digusur Berujung Demo, Bandara Kertajati Berakhir Sepi
Pembangunan Bandar Udara Internasional Kertajati Majalengka sempat memantik demo pemilik sawah.-Artanto Ishaam/Ist-radarcirebon.com
MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Pembangunan Bandar Udara Internasional Kertajati, sempat menemui beberapa kendala. Salah satunya pemilik sawah yang melakukan demo.
Demo ratusan petani itu, terjadi di Desa Sukajadi, Kabupaten Majalengka, pada Kamis 17 November 2016.
Mereka menolak proses pengukuran lahan yang akan dijadikan pembangunan Bandara Kertajati, Majalengka.
Aksi petani berlangsung sekitar pukul 10:00. Mereka yang mengetahui akan dilakukan pengukuran, segera berkumpul di tengah sawah kemudian berbaris menghadang petugas yang akan mengukur lahan.
BACA JUGA:Ramuan Masker Jeruk Nipis untuk Kulit Wajah, Campurkan dengan Minyak Zaitun dan Madu
Saat terjadi bentrokan antara petugas yang akan mengukur lahan dengan para petani, sebanyak 1.500 polisi yang sudah disiapkan diturunkan ke lokasi kejadian.
Demo tersebut berakhir ricuh, saat polisi tiba di lokasi, aksi semakin menjadi-jadi dan beringas.
Polisi yang ada di lokasi kejadian terpaksa menembakan gas air mata untuk memukul mundur petani itu.
Menurut pengakuan Sekretaris Aliansi Gerakan Reformasi Agraria (Agra) Mohamad Ali, aksi tersebut dipicu karena petani tidak diajak bicara perihal pengukuran tanah.
BACA JUGA:Baru Rilis, Inilah Aplikasi Penghasil Saldo Tercepat 2023
Ali mengakui, kemarahan para petani ini dinilai wajar. Karena mereka sama sekali tak diajak musyawarah terkait rencana pengukuran lahan tersebut.
Kekecewaan lainnya diungkapkan seorang yang mengaku sebagai mantan karyawan salah satu BUMN yang iktu membangun bandara tersebut.
Ungkapan kekecewaanya, dituangkan di kolom komentar akun media sosial, Kertajati Channel.
"Dulu saya karyawan salah satu BUMN konstruksi yang ikut membangun bandara Kertajati merasa sedih," tulis akun @Dodo***.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: