Waduh! Prediksi BMKG: El Nino Bertahan Hingga Februari 2024 Mendatang
BMKG memprediksi el nino yang menyebabkan curah hujan berkurang akan bertahan hingga Februari 2024 mendatang.-SENO-RADAR CIREBON
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan beberapa Pusat Iklim Dunia memprediksi El-Nino terus bertahan pada level moderat hingga Desember-Januari-Februari 2024. Dan IOD Positif bertahan hingga akhir tahun 2023.
BMKG menjelaskan, berdasarkan kajian ilmiah, El Nino umumnya berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia. Yang tergantung pada intensitas El Nino, durasi El Nino, dan musim yang sedang berlangsung.
"Dampak El Nino di Indonesia umumnya terasa kuat pada musim kemarau yaitu pada bulan-bulan Juli-Agustus-September-Oktober," tulis BMKG, dikutip Selasa, 5 September 2023.
BMKG mengingatkan agar kewaspadaan pada bulan-bulan tersebut ditingkatkan. Apalagi, ada banyak wilayah di Indonesia yang akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan-bulan tersebut.
BACA JUGA:Mudik ke Kuningan, Rachmat Irianto Selalu Antusias, Apalagi ke Rumah Bobotoh Cantik Ini
"Berdasarkan prediksi curah hujan bulanan BMKG, beberapa wilayah akan mengalami curah hujan bulanan dengan kategori rendah (0-100 mm/bulan), utamanya pada Agustus, September, Oktober," sebut BMKG.
"Meliputi Sumatra bagian tengah hingga selatan, pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku dan Papua bagian selatan," tulis BMKG.
Perlu diketahui, hasil pencatatan BMKG, saat ini sebanyak 79 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau.
Berdasarkan pantauan BMKG, ada 9 provinsi Indonesia yang balal mengalami kekeringan meteorologi kategori awas.
Mengutip Analisis Dinamika Atmosfer Laut, Analisis & Prediksi Curah Hujan Update Dasarian III Agustus 2023, wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi:
BACA JUGA:Penting Banget, Tolong Dicatat! Jadwal Lengkap dan Formasi CPNS dan PPPK 2023
Aceh, Sumatra Utara, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatra Barat, sebagian besar Bengkulu, sebagian besar Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa hingga NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, sebagian besar Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian utara dan tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan Papua bagian selatan.
Selain itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis untuk wilayah-wilayah di Indonesia yang terbagi dalam klasifikasi waspada, siaga, dan awas.
Wilayah waspada:
Beberapa kabupaten di Provinsi Bengkulu, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,Maluku Utara, Maluku.
BACA JUGA:Erick Thohir Dorong Pembiayaan Berkelanjutan dalam Pembukaan AIPF, BRI Siap Perbesar Portofolionya
Wilayah siaga:
beberapa kabupaten di provinsi Lampung, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Selatan.
Wilayah awas:
Kabupaten di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase