Alasan Penting Mengapa Jangan Malu Mengakui Gangguan Jiwa, Kenali Gejala dan Faktor Penyebabnya

Alasan Penting Mengapa Jangan Malu Mengakui Gangguan Jiwa, Kenali Gejala dan Faktor Penyebabnya

Gejala gangguan jiwa. Ilustrasi foto:-Pixabay-

RADARCIREBON.COM - Mengalami gangguan jiwa bukan berarti Anda gila. Kenali baik-baik agar bisa cepat diobati. 

Gila adalah stigma yang bisa menyebabkan kesalahan menangani orang yang sedang mengalami gangguan kesehatan jiwa.

Akibatnya bisa fatal. Bisa menyebabkan kematian. Itu jika tidak segera ditangani dengan benar.

Dilansir dari rsj.jabarprov.go.id, secara medis, gangguan jiwa dikenali sebagai sindrom atau perilak yang berkaitan dengan tingkatan stress seseorang. 

Jadi, gangguan terhadap kesehatan jiwa atau mental bisa menimpa siapa saja. Faktanya, ada cukup banyak orang yang mengalami hal ini.

Mirisnya lagi, lebih banyak yang tidak mengakui atau tidak menyadari. Sehingga tidak mendapatkan penanganan dengan baik. 

Nah, berdasarkan sebuah penelitian diketahui adanya data, bahwa gangguan jiwa diderita oleh 43,8 juta orang di Amerika. 

BACA JUGA:Setidaknya Ada 6 Fakta Menyedihkan di Singapura Menurut Orang Indonesia

BACA JUGA:Kabar Gembira untuk Bobotoh Jelang Duel Persib vs Persita di GBLA, Sudah Bisa Lega

Itu artinya, 1 dari 5 orang dewasa di Amerika, kesehatan jiwa atau mentalnya terganggu karena berbagai situasi dan kondisi.

Nah, di Indonesia sendiri, terdapat 6% orang yang memiliki gejala depresi dan kecemasan. Kemudian ada 400.000 penderita skizofernia.

Celakanya, stigma yang berkembang di masyarakat Indonesia masih sangat kuat. Mereka meyakini bahwa gangguan jiwa sama dengan gila. Padahal tidak sesederhana itu.

Akibat dari stigma itu sangat fatal. Sebab, seseorang yang merasakan gejala atau tanda-tanda mengalami gangguan jiwa atau mental jadi ragu-ragu dan malu bahkan takut untuk mengakuinya.

Penderita gangguan jiwa akhirnya enggan berobat. Sakit yang seharusnya bisa ditangani dan diobati dalam waktu cepat, akhirnya malah jadi lebih parah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: