LPK SO Fujiwara Hadirkan Arsitek Jepang di Acara Studium General
LPK SO Fujiwara Hadirkan Arsitek Jepang Di Acara Studium General -Abdullah-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM -Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) SO Fujiwara sebagai salah satu LPK yang konsen terhadap pengiriman tenaga kerja ke Jepang berupaya membantu masyarakat Indonesia yang ingin bekerja ke negara Sakura. Salah satu upaya yang dilakukan LPK SO Fujiwara adalah dengan menghadirkan arsitek ternama asal Jepang, Moriyuki Ochiai. LPK SO Fujiwara mengajak Moriyuki Ochiai menjadi pembicara pada acara di stadium general STTC (Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon), Senin (2/10) sore di Auditorium STTC.
“LPK SO Fujiwara JLC telah menjalin kerjasama dengan banyak perusahaan bonafit dalam berbagai bidang di seluruh Jepang dan potensial untuk ditempatkan di berbagai bidang kerja manufaktur, caregiver, kontruksi, pertanian, peternakan dan perikanan, pengolahan makanan, perhotelan, restoran, pengelasan dan otomatis,” ujar Akhmad Jaelani selaku Direktur LPK SO Fujiwara.
LPK SO Fujiwara sendiri telah mengantongi izin sebagai lembaga pelatihan kerja sejak 2021 dan telah resmi menjadi tenaga pengirim (sending organization) pada tahun 2023. LPK SO Fujiwara berdiri di bawah naungan PT Fujiwara Global Access n yang saat ini beroperasi di Kota Cirebon, Jawa Barat. Legalitas LPK dan SO, izin resmi LPK: No. Izin PT: AHU 0060122.AH.01.01 Tahun 2021 dan SO: No. 2/1176/HK.03.01/IV/2023
No. OTIT: IDN000379
“LPK SO Fujiwara menghadirkan arsitek ternama asal Jepang, Moriyuki Ochiai untuk memberikan materi mengenai arsitektur pada stadium general,” ujar Akhmad Jaelani lebih lanjut.
BACA JUGA:Tempat Kos Diduga Sarang Maksiat Didemo Emak-emak, Satpol PP Akhirnya Turun Tangan
BACA JUGA:Deretan Kemenangan Terbesar Persib, Klub Luar Negeri Pernah Kena Bantai
Melalui acara ini, Akhmad Jaelani berharap dapat membuka peluang bagi mahasiswa STTC yang telah lulus dan tertarik bekerja menjadi arsitek di Jepang serta bisa bergabung dengan Moriyuki Ochiai.
Sementara itu Moriyuki Ochiai dalam pemaparannya menjelaskan, di Indonesia sebenarnya banyak keunikan budaya, termasuk budaya arsitektur, karenanya dirinya di Indonesia tertarik untuk belajar tentang arsitektur Indonesia.
"Di sini (Indonesia) ada budaya lokal, dan arsitektur bisa memadukan budaya lokal dan budaya Asia. Apalagi Indonesia adalah negara tropis makanya ingin melakukan produk-produk arsitektur," kata Moriyuki Ochiai.
Ia mengaku sudah belajar tentang Cirebon dan ingin memadukan budaya Indonesia dan Jepang, “Ingin ke Indonesia sebenarnya sejak tahun 2018, dan baru tahun sekarang bisa berkunjung ke Indonesia untuk menggabungkan culture Jepang dengan Indonesia,” bebernya.
BACA JUGA:Alasan Pelaku Kriminal Ini Memilih Beraksi di Hari Jumat, Bukan Karena Hal Mistis
BACA JUGA:Nggak Pakai Ribet, Cara Mudah Bayar Online Aplikasi Cicilan PayLater Atome, Cukup dengan 5 Langkah
Moriyuki mengakui budaya yang disukai di Indonesia adalah orang Indonesia ramah-ramah, karena Indonesia kaya budaya dan Jepang menjunjung tinggi culture dan kedatangannya ke Indonesia ingin menambah pengetahuan tentang Indonesia.
“Saya belajar tentang pulau Jawa dan Bali. Desain arsitektur itu ibarat air ke bawah, dari situlah saya mempelajari Pulau Jawa dan tertarik dengan budaya, agama, dan karakter yang bercampur baur di Asia tanpa adanya perpecahan,” tandasnya.
Kaprodi Arsitektur, Nur Hidayah, ST MT mengucapkan terima kasih atas kunjungan LPK SO Fujiwara dan Moriyuki Ochiai pada acara stadium general, apalagi stadium general ini dihadiri sekitar 80 mahasiswa STTC.
Nu Hidayah berharap mahasiswa yang telah lulus sudah memiliki gambaran termasuk peluang mereka bekerja menjadi arsitek di Jepang.
“Tadi ada mahasiswa yang tertarik dari pemaparan dari arsitek Jepang Moriyuki Ochiai,” tandasnya.
Ketua STTC, Dr. Adam Safitri, ST MT mengapresiasi kedatangan tamu dari Jepang yang berkolaborasi antara budaya Indonesia dan Jepang, "Budaya yang memiliki banyak perbedaan, di Indonesia hanya memiliki dua musim, sedangkan di Jepang memiliki empat musim, dari musim saja pasti ada keunikan, mulai infrastruktur, budaya, masyarakat," ujarnya.
BACA JUGA:Tagar Sepak Bola untuk Semua Diprotes Bobotoh Persib: Kalian Hanya Merasa Benar Sendiri
BACA JUGA:Bukan Tol Macita, Tapi Jalan Tol Kuningan - Tasikmalaya, Majalengka Tetap Kebagian di Daerah Ini
“Intinya kolaborasi ini dititikberatkan bagaimana budaya Indonesia dan Jepang bisa berkolaborasi dengan baik,” pungkasnya. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: