Waduk Jatigede Surut, Makam Leluhur Sumedang Prabu Guru Aji Putih Muncul Lagi, Kenapa Ditenggelamkan?

Waduk Jatigede Surut, Makam Leluhur Sumedang Prabu Guru Aji Putih Muncul Lagi, Kenapa Ditenggelamkan?

Waduk Jatigede surut membuat Makam Prabu Guru Aji Putih kembali muncul ke permukaan.-Asep Indra Kurniawan/Istimewa-radarcirebon.com

BACA JUGA:Tanpa BI Checking, Begini Cara Mengaktifkan Paylater Tokopedia, Limit hingga Rp 8 Juta

Alasan penolakannya beragam. Ada yang menolak, tanpa alasan. Pokoknya mereka tidak mau makam itu dipindahkan walaupun konsekuensinya akan hilang terendam genangan Waduk Jatigede.

Diantara alasan penolakan pemindahan tersebut, sebagian masyarakat meyakini bahwa makam tersebut tidak akan tergenang air.

Meski faktanya saat Waduk Jatigede terisi, Makam Prabu Guru Aji Putih terendam sepenuhnya hingga beberapa meter di bawah permukaan air.

Baru di musim kemarau seperti sekarang ini, makam tersebut muncul lagi ke permukaan dengan ciri khas yakni area yang banyak ditumbuhi ranting pohon.

BACA JUGA:Persib Terbanyak Sumbang Pemain ke Timnas Indonesia vs Brunei, Kualifikasi Piala Dunia 2026

Di dekat area yang banyak terdapat ranting pohon tersebut, ada makam Prabu Guru Aji Putih dan istrinya yakni Ratna Inten.

Kendati sudah lama tergenang air, namun tidak menyurutkan warga datang berziarah. Mereka datang dengan perahu atau melewati pesisir yang tidak tergenang.

Lokasi makam ini, berada di Desa Cipaku yang sudah dimekarkan menjadi Desa Pakualam, Desa Cipaku dan Desa Karangpakuan.

Sejak tenggelam di bawah genangan Waduk Jatigede tahun 2015, Makam Prabu Aji Putih memang pernah beberapa kali muncul ke permukaan.

BACA JUGA:Cara Mengaktifkan Paylater BCA, Mudah dan Cepat, Serasa Punya Kartu Kredit tanpa Kartu

Namun setelah itu, benar-benar berada di bawah permukaan air sampai dengan sekarang kembali muncul karena waduk surut.

Sementara itu, berdasarkan Jurnal Patanjala Vol 13 Nomor 1 mengenai Sejarah Kerajaan Sumedang Larang yang ditulis oleh Euis Thresnawaty S, dijelaskan bahwa Prabu Guru Aji Putih adalah cicit dari pendiri Kerajaan Sunda Galuh pada tahun 612 Masehi.

Prabu Guru Aji Putih anak dari Aria Bimaraksa dan Dewi Komalasari. Sedangkan Aria Bimaraksa adalah cucu dari Wretikendayun pendiri Kerajaan Sunda Galuh.

Dalam perjalanan hidupnya, Prabu Guru Aji Putih menikah dengan Dewi Nawangwulan atau dikenal juga dengan Ratna Inten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: