Waduk Jatigede Surut, Makam Leluhur Sumedang Prabu Guru Aji Putih Muncul Lagi, Kenapa Ditenggelamkan?

Waduk Jatigede Surut, Makam Leluhur Sumedang Prabu Guru Aji Putih Muncul Lagi, Kenapa Ditenggelamkan?

Waduk Jatigede surut membuat Makam Prabu Guru Aji Putih kembali muncul ke permukaan.-Asep Indra Kurniawan/Istimewa-radarcirebon.com

SUMEDANG, RADARCIREBON.COM - Waduk Jatigede surut lagi. Kondisi ini tidak lepas dari cuaca musim kemarau yang menyebabkan terjadinya penurunan debit air sungai.

Waduk Jatigede yang kembali surut, memperlihatkan kembali fenomena tahunan yakni bangunan hingga petilasan yang muncul ke permukaan.

Salah satunya adalah makam leluhur Sumedang Prabu Aji Putih yang berada di Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja.

Makam leluhur Sumedang ini, terpaksa ditenggelamkan karena upaya relokasi ditolak. Termasuk rencana membangun situs makam apung.

BACA JUGA:Perhatikan, Begini Kata-kata Pelatih Persebaya Tentang Strategi Menghentikan David da Silva

Meski sudah tenggelam di dasar Waduk Jatigede karena termasuk di area genangan, namun minat peziarah datang ke makam Prabu Aji Putih tidak pernah surut.

Hal ini tidak lepas dari ketokohan sosok leluhur Sumedang yang hidup di antara tahun 696-721 Masehi.

Bisa dibilang Prabu Guru Aji Putih merupakan nenek moyang warga Sumedang, karena menjadi pendiri dari Kerajaan Tembong Agung.

Dalam perkembangannya, Kerajaan Tembong Agung kemudian menjadi cikal bakal dari berdirinya Kerajaan Sumedang Larang.

BACA JUGA:Tinggal di Kaki Gunung Ciremai? Ini Calon Wilayah yang Dilewati Jalan Tol Kuningan

Dilansir dari dokumen pemberitaan Bappeda Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015, situs makam tersebut terpaksa ikut tenggelam karena tidak berhasil dipindahkan.

Kasi Kepurbakalaan dan Sejarah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sumedang, Wawan Herliawan menjelaskan bahwa upaya relokasi sebenarnya sudah dilakukan.

Tetapi, hal tersebut mendapatkan penolakan. Meski ada juga dari tokoh masyarakat yang menyetujui hal tersebut.

Menurut dia, penolakan pemindahan makam Prabu Guru Aji Putih itu atas dasar aspirasi dan kesepakatan para pemangku adat dan budayawan setempat di Cipaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: