Lama Marantau, DSA Pulang Kampung dalam Konsisi Tak Bernyawa Usai Dianiaya Anak Anggota DPR RI
Gregorius Ronald Tannur jadi tersangka penganiayaan Dini Sera Afrianti (DSA).-Facebook-
SUKABUMI, RADARCIREBON.COM – Setelah belasan tahun merantau di kota besar, akhirnya Dini Sera Afrianti (DSA) pulang kampung dengan kondisi tak bernyawa.
Tentu saja kondisi ini membuat keluarga dan kerabat shock. Apalagi, DSA meninggal dengan tidak wajar, yakni dianiaya oleh kekasihnya, Gregorius Ronald Tannur (GRT).
Tidak hanya itu, DSA merupakan seorang janda beranak satu. Lengkap sudah nestapa keluarganya yang berada di Kampung Gunung Guruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
"Terakhir saya melihat korban sekitar 12 tahun yang lalu, saat masih menjadi pelajar. Setelah itu pergi dari rumah keluarganya di Kampung Gunung Guruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat dan tidak pulang-pulang.”
BACA JUGA:Tiga Cara Antisipasi Gagal Panen Manakala Fenomena El Nino Sedang Melanda
“Sayangnya pas pulang sudah meninggal dunia," kata Ketua RT 12 Kampung Gunung Guruh Girang Saepudin kepada wartawan, Jumat 6 Oktober 2023.
Saepudin menerangkan, bahwa jenazah DSA tiba di rumah duka pada Jumat 6 Oktober 2023 sekitar pukul 04.00 WIB setelah pihak keluarga menjemputnya ke Surabaya, kemudian disemayamkan beberapa jam sebelum dimakamkan.
Sekitar pukul 08.00 WIB, jenazah DSA dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babakan yang jarak dari rumahnya sekitar 300 meter.
Saepudin mengungkapkan, penyebab kematian DSA ini baru diketahui saat salah seorang pihak keluarga korban memberitahu.
BACA JUGA:Inilah Kronologi Penganiayaan DSA oleh GRT Anak Anggota DPR RI Hingga Tewas
Sebelum meninggal dunia, korban dan pacarnya sempat mengunjungi kelab malam di Surabaya.
Namun, entah apa penyebabnya, sang pacar yang informasinya anak seorang anggota DPR RI ini tega menganiaya DSA hingga tewas.
"Untuk kasus yang dialami korban, saya kurang paham. Namun yang saya tahu Dini tidak pulang-pulang ke kampung dan selama itu tidak ada kabar tentang dirinya dan tahu-tahu pulang sudah dalam kondisi meninggal," imbuhnya.
Secara sifat, Saepudin mengatakan dirinya tidak mengetahui sosok DSA seperti apa, ditambah saat masih di Kampung Gunung Guruh Girang usianya masih belia atau masih duduk di bangku sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase