4 Bank Masuk ke Bisnis Paylater Susul BCA, Simak Perbandingan Bunga, Limit dan Biaya
Bank kini mulai masuk ke bisnis paylater mulai dari Bank Central Asia, ada Bank Mandiri, Bank DBS Indonesia hingga Allo Bank.-Foto: Livin' Mandiri - Diolan/Yuda Sanjaya-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM – Bisnis paylater mulai dimasuki oleh bank konvensional mulai dari bank BCA, bank Mandiri, Allo bank hingga Bak DBS Indonesia.
Dengan kehadiran layanan paylater tersebut, nasabah dari perbankan dapat memanfaatkan fitur belanja sekarang bayar nanti.
Fasilitas kredit semacam ini, belakangan memang sedang sangat digandrungi oleh masyarakat dan sudah lama digunakan oleh e-commerce.
Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengguna layanan buy now paylater memang terus tumbuh.
BACA JUGA:Limit Hingga Rp 20 Juta, Paylater BCA Bisa Tarik Tunai di Merchant?
Di tahun 2022 saja, kontrak pengguna paylater telah mencapai 54,70 juta dan i thaun 2023 tumbuh sebesar 33,25 persen atau 72,88 juta kontrak sampai dengan Mei 2023.
Karenanya, pasar yang besar tersebut kemungkinan sedang dibidik oleh bank konvensional untuk turut masuk.
Bahkan, menjadi menarik ketika lembaga bank seperti Bank Central Asia (BCA) hingga Bank Mandiri juga turut masuk ke bisnis paylater.
Namun sebelum menggunakan fitur tersebut, masyarakat tentu harus mengetahui dan membandingkan satu sama lainnya.
BACA JUGA:Limit Rp 20 Juta, Apakah Paylater BCA bisa diuangkan? Simak Keterangan Resmi Ini
Misalnya dari perbandingan bunga, limit yang diberikan hingga biaya layanan dari perbankan atas penggunaan fitur tersebut.
1. Bank Mandiri
Bank Mandiri juga akan meluncurkan paylater. Rencananya, fitur ini akan terintegtasi dengan aplikasi Livin.
Bahkan nama dari aplikasi ini adalah Livin' Paylater yang dapat menjadi alternatif pembayaran dengan sistem cicilan tenor 1 bulan, 3, bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 12 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: